Jatuh, F-35B Amerika Kemungkinan Sempat Jadi Zombie
- Jet tempur itu jatuh di wilayah Williamsburg County. Sekitar 170 km timur laut Pangkalan Gabungan Charleston.
Dunia
WASHINGTON- Setelah memunculkan kebingungan dan pencarian besar-besaran, jet tempur F-35B Amerika yang jatuh akhirnya ditemukan. Dan lokasinya jauh dari titik perkiraan.
Seperti diberitakan sebelumnya sebuah F-35B Korps Marinir AS jatuh pada Senin 18 September 2023. Jet itu sendiri ditugaskan ke Skuadron Pelatihan Serangan Tempur Laut 501. Mereka berbasis di Pangkalan Udara Korps Marinir Beaufort yang terletak sekitar 80 km barat daya Pangkalan Gabungan Charleston. Pesawat jatuh sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
Karena masalah yang belum diketahui, pilot kemudian melontarkan diri tidak jauh dari dekat Pangkalan Charleston. Pilot dengan segera ditemukan dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi stabil. Sedangkan satu pesawat lain yang terbang bersama kembali ke pangkalan Beaufort.
Namun yang menjadi aneh dan membingungkan pesawat tidak ditemukan di sekitar pilot yang melontarkan diri. Secara logika, pesawat dan pilot akan jatuh dalam lokasi yang tidak berjauhan.
- Pertumbuhan Kredit Perbankan Kembali Menguat pada Juli 2023, Ini Penyebabnya
- Garuda Miliki 25 Ton Kapasitas untuk Angkut Komoditas ke Arab Saudi
- Pertumbuhan Fee Based Income Perbankan Lampaui Pendapatan Bunga pada Juni 2023
Hal ini memicu pencarian besar-besaran. Bahkan Angkatan Udara Amerika secara terbuka meminta bantuan warga untuk menemukan pesawat seharga sekitar Rp1,5 triliun tersebut. Pencarian difokuskan di dua danau yakni Moultrie dan Danau Marion yang terletak di utara pangkalan. Tetapi pencarian tidak menemukan hasil
Pencarian kemudian diperluas. Akhirnya puing pesawat ditemukan jauh dari titik perkiraan. Jet tempur itu jatuh di wilayah Williamsburg County. Sekitar 170 km timur laut Pangkalan Gabungan Charleston.
Pangkalan Charleston dalam pernyataan resminya mengatakan puing-puing pesawat ditemukan dua jam penerbangan di timur laut Pangkalan Gabungan Charleston. “Kami juga telah mentransfer komando ke Korps Marinir untuk proses pemulihan,” kata pernyataan itu Selasa 19 September 2023.
The War Zone menulis, jauhnya lokasi puing pesawat dengan titik ejeksi pilot memunculkan spekulasi kuat jet tempur itu sempat menjadi zombie tanpa pilot dalam waktu lama. Kerusakan yang juga membuat transponder menjadikan pergerakannya tidak bisa dilacak. Angkatan Udara Amerika mengatakan penyebab kecelakaan masih diteliti.
Tidak Mustahil
Kemungkinan F-35B dapat terus terbang dengan sistem autopilot pilot untuk waktu yang lama bukanlah hal mustahil. Dalam beberapa kasus hal ini pernah terjadi. Contoh paling terkenal dari situasi seperti ini adalah sebuah F-106 Delta Dart pada tahun 1970. Setelah pilot melontarkan diri karena jet tidak terkendali, pesawat justru pulih dan terbang lama. Pesawat akhirnya mendarat dalam keadaan utuh di ladang jagung.
Hal yang sama dialami sebuah MiG-23 Soviet juga terbang dari Polandia ke Belgia. Pesawt juga terbang tanpa pilotnya setelah keluar dari jet tak lama setelah lepas landas pada tahun 1988. Kondisi ini sempat memunculkan kepanikan NATO hingga mengirimkan dua F-15 untuk mengawal. Setelah tahu pesawat tanpa pilot kemudian dia dibiarkan jatuh hingga kehabisan bahan bakar. Sayangnya pesawat menghantam sebuah rumah hingga mengakitkan satu orang meninggal.
Contoh lain yang terjadi selama operasi kapal induk Angkatan Laut Amerika. Awak pesawat terlontar saat jet mereka menghadapi masalah mesin ketika membawa muatan berat di awal misi mereka. Hilangnya berat awak, kursi, dan kanopi, serta pergeseran pusat gravitasi, telah menyebabkan pesawat melanjutkan penerbangan tanpa ada kru di dalamnya.
Bahkan F-35B yang memiliki jangkauan lebih pendek masih bisa terbang jauh. Dengan autopilot, pesawat itu bisa terbang ratusan km sebelum jatuh, bergantung pada kondisi bahan bakarnya. Tetapi mengingat lambatnya laporan tentang puing pesawat tersebut, kemungkinan besar jet jatuh di daerah kosong dan terpencil.