Jatuh Tempo 23 Januari 2022, Adira Dinamika Multi Finance Tegaskan Kesiapan Lunasi Obligasi dan Sukuk Senilai Rp113 Miliar
- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menegaskan kesiapannya untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan IV Tahap IV Tahun 2019 Seri B dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2019 Seri B yang akan sama - sama jatuh tempo pada 23 Januari 2023 mendatang, dengan nilai pokok masing-masing Rp58 miliar dan Rp55 miliar.
Korporasi
JAKARTA -PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menegaskan kesiapannya untuk melunasi Obligasi Berkelanjutan IV Tahap IV Tahun 2019 Seri B dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2019 Seri B yang akan sama - sama jatuh tempo pada 23 Januari 2023 mendatang, dengan nilai pokok masing-masing Rp58 miliar dan Rp55 miliar.
Dalam keterbukaan informasi BEI 30 Desember 2021, Head of Compliance PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Andreas Kurniawan menyatakan perusahaan akan menggunakan kas internal dan telah menyediakan dana untuk pembayaran pokok beserta bunga atau imbal hasil kedua surat utang yang segera jatuh tempo tersebut. Adapaun dana yang disiapkan masing - masing sebesar Rp1,305 miliar dan Rp1,237 miliar.
- PLN Amankan Aset Negara Melalui Sertifikasi 2.562 Bidang Tanah di Jawa Timur
- Dukung Ekspor Nasional, Mandiri Gandeng LPEI Sediakan Layanan Transaction Banking
- Tjokorda Raka, Tokoh di Balik Teknologi Proyek Jalan Layang Sosrobahu yang Mendunia
“Pembayaran pokok obligasi dan dana sukuk tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap Perusahaan,” kata dia seperti dikutip Jumat, 31 Desember 2021.
Ditambahkan Andreas, perusahaan menyiapkan dana tersebut pada 29 Desember 2021 lalu. Adapun dampak dari alokasi kas internal tersebut terhadap perseroan tidak ada, lantaran perusahaan telah menyediakan dana untuk kebutuhan tersebut. Perusahaan pun telah menyediakan dana untuk kebutuhan tersebut di atas didalam rekening Perusahaan
Hingga tanggal 30 September 2021, posisi kas dan setara kas Perusahaan mencapai Rp1,5 triliun.