Jatuh Tempo 4 Desember 2021, Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur SMII Siap Bayar Obligasi Rp199,2 Miliar
- – Perusahaan pembiayaan pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menyatakan kesiapan dana untuk membayar pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2018 Seri B.
Korporasi
JAKARTA – Perusahaan pembiayaan pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menyatakan kesiapan dana untuk membayar pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2018 Seri B.
“Nominal pokok obligasi tersebut sebesar Rp199,2 miliar, dengan jatuh tempo pada 4 Desember 2021,” ujar Direktur Utama SMII Edwin Syahruzad dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 26 Agustus 2021.
Sementara itu, pada bulan lalu perseroan juga menyatakan siap membayar Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Tahun 2020 Seri A sebesar Rp1,04 triliun.
Perseroan menyebut, aksi korporasi ini tidak memiliki dampak kejadian, informasi atau fakta material terhadap kegiatan operasional atau kelangsungan usahanya.
- Bukukan Pendapatan Rp1,54 Triliun, Laba Bersih TMAS Meroket 682,64 Persen
- Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III akan Lebih Rendah dari Sebelumnya
- Pemerintah Alokasikan Rp5 Triliun dari APBN untuk Bangun Rumah Tahun Depan
Sebagai informasi, pendapatan emiten bersandi SMII ini tercatat Rp2,6 triliun per Juni 2021. Jumlah ini menurun 3,7% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan Rp2,7 triliun per Juni 2020.
Adapun laba periode berjalan SMII sepanjang semester I-2021 tercatat sebesar Rp856 miliar, dengan total aset Rp118,9 triliun.
Pada tahun lalu, perseroan menjalankan tugas dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp20 triliun.
Jumlah tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp10 triliun, dan Rp10 triliun sisanya dari perseroan. Dana ini disalurkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Di samping itu, SMII juga menyalurkan PEN berupa investasi pemerintah senilai Rp15 triliun untuk tiga BUMN, yaitu PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.