Jatuh Tempo Obligasi Wijaya Karya Mundur ke 2025
- Semula, tenggat pembayaran obligasi ini jatuh pada 18 Desember 2023. Setelah disepakati, jatuh temponya mundur ke 18 Desember 2025
BUMN
JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyetujui perubahan tanggal pelunasan utang Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A.
Semula, tenggat pembayaran obligasi ini jatuh pada 18 Desember 2023. Setelah disepakati, jatuh temponya mundur ke 18 Desember 2025.
“RUPO yang digelar pada 20 Oktober 2023 menyetujui perubahan perjanjian perwaliamanatan terkait dengan tanggal pelunasan pokok Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020,” tulis Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu 25 Oktober 2023.
Dengan perubahan tersebut, WIKA berkewajiban membayar pada 18 Desember 2023 untuk Obligasi Seri A dan B. Sedangkan pelunasan pokok Obligasi Seri C akan jatuh tempo pada 18 Desember 2027.
RUPO tempo hari juga menyepakati untuk tetap mempertahankan besaran bunga obligasi Seri A sebesar 8,60% per tahun. Diketahui, Obligasi Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A memiliki nilai pokok Rp331 miliar.
- Kembangkan Pelabuhan Benoa, Pelindo Wujudkan Bali Maritime Tourism Hub
- Lirik Bisnis Panas Bumi, Pertamina Geothermal (PGE) Berkunjung ke Turki
- Pemkot Bandung Rencanakan Perpanjang Masa Darurat Tanggap Penanganan Sampah Sampai Akhir Tahun 2023
Di sisi lain, WIKA mempunyai hak penuh untuk melakukan pelunasan awal atas seluruh atau sebagian obligasi melalui opsi beli kepada pemegang obligasi seri A. Pelaksanaan pelunasan tersebut dapat dilakukan melalui agen pembayaran.
Syarat dan ketentuan opsi beli obligasi seri A tertuang ke dalam 16 poin. Salah satunya menyebutkan opsi beli obligasi seri A dilakukan sesuai dengan ketentuan perjanjian perwaliamanatan dan tanpa persetujuan lebih dulu dari pemegang obligasi seri A melalui RUPO.
Adapun RUPO Wijaya Karya juga menyetujui pengesampingan pemenuhan kewajiban keuangan dengan catatan memelihara perbandingan aset lancar dan liabilitas lancar tidak kurang dari 100% dan memelihara perbandingan total liabilitas dengan ekuitas tidak lebih dari 2,50 kali.