Ilustrasi kantor TikTok.
Tekno

Jawab Dugaan Spionase, TikTok Buka Pusat Data Pertama di Eropa

  • Perusahaan yang dimiliki oleh ByteDance telah mengalihkan data pengguna di Eropa ke server yang terletak di Dublin, Irlandia

Tekno

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA – TikTok baru-baru ini mengumumkan pembukaan pusat data pertamanya di Eropa sebagai langkah dalam meningkatkan perlindungan data pengguna dan menjawab kekhawatiran seputar privasi dan spionase oleh China. Perusahaan yang dimiliki oleh ByteDance telah mengalihkan data pengguna di Eropa ke server yang terletak di Dublin, Irlandia dengan harapan akan mengurangi risiko akses data oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.

Keputusan ini muncul sebagai respons atas ketakutan bahwa data pengguna TikTok dapat diakses oleh China, mengingat kepemilikan perusahaan oleh ByteDance, dan potensi permintaan akses dari pemerintah China. TikTok dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak pernah memberikan data pengguna kepada pemerintah China.

Salah satu langkah kunci dalam mengatasi kekhawatiran ini adalah mengizinkan perusahaan keamanan Eropa untuk melakukan audit keamanan siber dan kontrol perlindungan data di pusat data TikTok di Dublin. Para pejabat keamanan Eropa telah mengungkapkan keprihatinan utama mereka tentang risiko data pengguna TikTok yang disimpan di China, akan memonitor secara cermat proses ini.

Larangan TikTok di beberapa negara telah diberlakukan sebelumnya karena kekhawatiran bahwa data pribadi pengguna, seperti email, kontak, dan komunikasi lainnya, dapat diakses oleh pemerintah Tiongkok melalui aplikasi ini. Pusat data di Dublin merupakan langkah awal dalam usaha TikTok untuk memenuhi persyaratan peraturan privasi yang lebih ketat di Eropa dan untuk memastikan bahwa data lebih dari 150 juta pengguna TikTok di Eropa tetap aman.

Selain pusat data di Dublin, TikTok juga berencana untuk membuka pusat data lainnya di Irlandia dan satu lagi di wilayah Hamar, Norwegia. Hal ini akan memungkinkan data pengguna TikTok di Eropa untuk dipindahkan melalui salah satu dari tiga pusat data ini, guna semakin memperkuat perlindungan data pengguna. Tidak hanya itu, TikTok juga akan menggunakan perusahaan keamanan pihak ketiga, NCC Group, untuk melakukan audit independen terhadap kontrol data mereka dalam proyek yang dikenal sebagai "Project Clover." NCC Group, yang berkantor di seluruh Eropa, akan mengawasi langkah-langkah keamanan yang diambil oleh TikTok dan akan melaporkan setiap insiden yang terjadi.

Dengan langkah-langkah ini, TikTok berharap dapat membangun kepercayaan pengguna di Eropa dan memastikan bahwa data pribadi mereka tetap aman dan tidak dapat diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Ini adalah langkah positif dalam upaya melindungi privasi pengguna di era digital yang semakin kompleks.