Ilustrasi kredit perbankan.
Nasional

JCR Kembali Sematkan Rating BBB+ dengan Outlook Stabil untuk Peringkat Kredit Indonesia

  • Keputusan ini dipengaruhi oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang positif dan pengelolaan utang pemerintah yang terkendali.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) telah mengonfirmasi kembali Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil pada tanggal 22 Maret 2024. 

Keputusan ini dipengaruhi oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang positif dan pengelolaan utang pemerintah yang terkendali. 

JCR memproyeksikan penurunan gradual dalam jumlah utang pemerintah seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan penyeimbangan defisit fiskal pemerintah.

Baca Juga: Pemerintah Mau Tambah Utang Baru Rp600 Triliun pada 2024, Buat Apa?

Dikutip dari pengumuman di situs Bank Indonesia (BI), Gubernur BI Perry Warjiyo, memberikan tanggapan terhadap keputusan JCR dengan menyatakan bahwa pemertahanan rating Indonesia pada peringkat BBB+ dengan outlook stabil mencerminkan kepercayaan yang kuat dari pelaku pasar internasional terhadap stabilitas makroekonomi dan keuangan Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan Pemerintah telah berhasil mempertahankan kredibilitasnya. 

Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan, termasuk penyesuaian kebijakan jika diperlukan, serta memperkuat kerjasama dengan Pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

JCR menilai bahwa kinerja ekonomi Indonesia tetap solid. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5% pada tahun 2024, didukung oleh konsumsi domestik dan investasi. 

Implementasi UU Cipta Kerja diharapkan dapat meningkatkan investasi asing, khususnya dalam sektor infrastruktur dan pembangunan Ibu Kota Nusantara. 

Baca Juga: Rasio Utang Indonesia 2023 Turun 41,5 Persen

Secara fiskal, kebijakan yang kredibel tercermin dalam penurunan defisit fiskal menjadi di bawah 3% dari PDB pada tahun 2022, yang didukung oleh reformasi perpajakan dan restrukturisasi belanja pemerintah. Defisit fiskal diproyeksikan tetap rendah, yaitu sekitar 1,66% pada tahun 2023, dan dijaga di bawah 3% untuk tahun 2024.

Dari segi eksternal, JCR menyatakan bahwa ekonomi Indonesia tetap tangguh dalam menghadapi gejolak eksternal. 

Cadangan devisa yang mencapai 6,5 bulan impor turut mendukung ketahanan eksternal. Investasi asing terus meningkat berkat perbaikan iklim investasi, sementara transaksi berjalan tetap stabil meskipun dihadapkan pada penurunan harga komoditas.

Sebelumnya, pada 27 Juli 2022, JCR juga telah mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ dengan outlook stabil (dua tingkat di atas level terendah Investment Grade).

Untuk diketahui, Sovereign Credit Rating atau peringkat kredit negara adalah ukuran kemampuan pemerintah untuk membayar utangnya. Sama seperti skor kredit pribadi, peringkat kredit yang tinggi menunjukkan bahwa pemerintah memiliki risiko kredit yang rendah, dan peringkat yang rendah menunjukkan bahwa pemerintah mungkin kesulitan membayar utangnya.