Jeff Bezos
Tekno

Jeff Bezos Pionir Revolusi E-Commerce, Ini 5 Kontroversi Sang Founder Amazon

  • Meski sukses besar dan berpengaruh di dunia IT, Jeff Bezos juga kerap mendapat kritik hingga menimbulkan kontroversi di ruang publik.

Tekno

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Jeff Bezos pendiri dan mantan CEO Amazon, perusahaan e-commerce dan teknologi terbesar di dunia. Pria kelahiran 12 Januari 1964 itu merampungkan pendidikannya di Princeton University dan ia kemudian mendirikan Amazon pada tahun 1994 sebagai toko buku online. 

Dari sebuah toko buku online, Amazon berkembang menjadi e-commerce terbesar di dunia dengan penawaran produk yang mencakup segala hal, dari buku hingga barang elektronik dan layanan digital

Namun, inovasi Bezos yang paling mencolok adalah pengenalan layanan seperti Amazon Prime. Sebab, adanya fitur ini mampu memberikan pelanggan keuntungan seperti pengiriman cepat dan akses ke layanan streaming. 

Kemudian peluncuran Kindle oleh Amazon itu mampu mengubah cara dunia membaca hingga terjadi pergeseran besar dari buku cetak ke format digital. Di ranah teknologi, Amazon Web Services (AWS) memainkan peran kunci dalam menyediakan infrastruktur awan bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

Pada 2021, dia mengundurkan diri sebagai CEO, tetapi tetap terlibat melalui perusahaannya di bidang eksplorasi luar angkasa, Blue Origin. Meski sukses besar dan berpengaruh di dunia IT, Bezos juga mendapat kritik hingga menimbulkan kontroversi di ruang publik. 

1. Perlakuan Terhadap Karyawan

Salah satu kontroversi utama yang melibatkan Jeff Bezos adalah kritik terhadap perlakuan terhadap karyawan Amazon. Beberapa laporan menyatakan bahwa kondisi kerja di pusat distribusi Amazon dapat sangat keras, dengan tuntutan kerja yang tinggi dan kurangnya istirahat yang memadai. Pada tahun 2019, sejumlah karyawan melakukan protes terhadap kondisi kerja, menyoroti masalah gaji rendah, tekanan kerja yang berlebihan, dan kekurangan jaminan kesehatan.

2. Pajak dan Amazon

Amazon telah lama dikritik karena taktik perpajakan yang agresif. Beberapa negara dan komunitas berpendapat bahwa Amazon tidak membayar cukup pajak, mengingat skala besar keuntungan yang mereka hasilkan. Jeff Bezos sering menjadi target kritik terkait kebijakan perpajakan perusahaan, dengan beberapa mendesaknya untuk lebih banyak kontribusi ke kas negara.

3. Penyebaran Teknologi Pengawasan

Amazon memiliki produk bernama Rekognition, sebuah teknologi pengenalan wajah yang dapat digunakan untuk mengawasi dan mengidentifikasi individu. Kontroversi muncul ketika beberapa pihak menyatakan keprihatinan terhadap potensi penyalahgunaan teknologi ini, terutama dalam hal privasi dan hak asasi manusia. Beberapa kota dan lembaga bahkan menuntut untuk menghentikan penggunaan teknologi ini.

4. Perceraian Kontroversial

Pada tahun 2019, Jeff Bezos mengumumkan perceraian dengan istrinya, MacKenzie Bezos, setelah 25 tahun pernikahan. Proses perceraian ini menarik perhatian media karena melibatkan aset yang sangat besar, terutama kepemilikan saham Amazon. Meskipun perceraian itu sendiri bukan kontroversi di bidang bisnis, namun pemberitaan dan rincian yang terlibat membuatnya menjadi sorotan publik.

5. Pendanaan Blue Origin dan Kompetisi dengan SpaceX

Jeff Bezos terlibat dalam perlombaan antar-miliarer untuk mengeksplorasi luar angkasa melalui perusahaannya, Blue Origin. Persaingan dengan Elon Musk's SpaceX menciptakan beberapa momen kontroversial. Misalnya, dalam upaya Blue Origin untuk mendapatkan proyek kontrak pesawat ruang angkasa Artemis dari NASA, terjadi ketegangan dan persaingan antara Blue Origin dan SpaceX.