Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Jejak Kinerja Hero Global Investment (HGII), Emiten EBT yang Siap IPO Awal 2025

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan emiten baru di sektor energi baru terbarukan pada awal tahun 2025. Emiten tersebut adalah PT Hero Global Investment Tbk (HGII), yang berencana melakukan aksi korporasi melalui penawaran umum perdana saham (IPO).

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan emiten baru di sektor energi baru terbarukan pada awal tahun 2025. Emiten tersebut adalah PT Hero Global Investment Tbk (HGII), yang berencana melakukan aksi korporasi melalui penawaran umum perdana saham (IPO).

Berdasarkan prospektus, perusahaan dengan kode saham HGII ini akan menerbitkan hingga 1,3 miliar saham biasa dengan nilai nominal Rp25 per saham. Jumlah tersebut mewakili 20% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dengan harga maksimal Rp230 per saham, HGII berpotensi menghimpun dana segar hingga Rp299 miliar, sementara harga terendah dalam masa bookbuilding yang berlangsung pada 18-23 Desember 2024 ditetapkan di level Rp200 per saham.

Dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, pertama sebanyak 66% dialokasikan untuk setoran modal kepada anak perusahaan PT Siantar Sitanduk Energi (SSE) yang akan memanfaatkannya sebagai belanja modal dan modal kerja. 

Kemudian, sebanyak 31% akan dialokasikan untuk setoran modal kepada anak perusahaan lainnya, PT Multiprima Hidro Energi (MHE), dengan tujuan yang sama. Sementara itu, 3% sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha utama grup.

Hal itu termasuk pembayaran biaya operasional, eksplorasi, serta studi awal (pre-feasibility study) terkait proyek energi baru terbarukan seperti tenaga air, biomassa, biogas, dan energi surya.

Dari sisi kinerja sebelum IPO, emiten bersandikan HGII sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp26,30 miliar per Juni 2024, naik dari Rp21,51 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun demikian, penjualan HGII mengalami penurunan menjadi Rp56,51 miliar, dibandingkan Rp60,17 miliar pada tahun 2023.

Sementara itu, struktur kepemilikan saham HGII sebelum IPO terdiri dari Rudy Chandra sebesar 34%, Robert Njo sebesar 33%, dan Hendrianto Thamrin sebesar 33%. Untuk pelaksanaan IPO ini, HGII menunjuk PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Asal tahu saja, saham HGII dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2025. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 18-23 Desember 2024, sementara masa penawaran umum dijadwalkan pada 3-7 Januari 2025. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada informasi tentang pencatatan saham ini di BEI. 

Profil HGII

Berdasarkan website resmi perseroan, PT Hero Global Investment didirikan pada tahun 2010 dengan fokus utama di sektor energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan ini bergerak khusus dalam pengembangan dan operasional pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM) dan biogas (PLTBg).

Sejak didirikan, PT Hero Global Investment telah menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam bisnis energi terbarukan. Pada tahun 2017, perusahaan berhasil mengoperasikan PLTM Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW secara komersil, menandai langkah awal kontribusinya terhadap penyediaan energi bersih. 

Selanjutnya, pada tahun 2021, perusahaan melanjutkan ekspansinya dengan mengoperasikan PLTM Parmonangan-2 yang memiliki kapasitas 10 MW, menambah total produksi energi terbarukan mereka. 

Kemudian, pada tahun 2023, PT Hero Global Investment memperluas bisnisnya dengan mengoperasikan PLTBg Ujung Batu berkapasitas 3 MW secara komersil, yang menunjukkan diversifikasi ke sektor energi biogas.

Dengan portofolio tersebut, PT Hero Global Investment terus berupaya menjadi pemain utama dalam industri energi baru terbarukan di Indonesia melalui inovasi dan pengembangan teknologi ramah lingkungan.