
Jejak Pandu Sjahrir di Dua Emiten Teknologi Raksasa GOTO dan BUKA
- Sebagai seorang angel investor, Pandu merupakan salah satu pemegang saham teknologi paling sukses di Asia.
Bursa Saham
JAKARTA - Pandu Patria Sjahrir baru saja ditunjuk sebagai Chief Investing Officer (CIO) di Danantara, perusahaan investasi yang berfokus pada pengelolaan aset strategis BUMN. Penunjukan ini memperkuat posisinya sebagai figur kunci di industri investasi dan teknologi.
Dengan pengalaman luasnya, ia diharapkan membawa strategi baru dalam investasi dan ekspansi bisnis. Latar belakangnya yang kuat di sektor teknologi dan keuangan membuatnya berpotensi menghadirkan diversifikasi dalam portofolio investasi Danantara.
Fokus utama investasi Danantara mencakup sektor teknologi, energi terbarukan, dan infrastruktur digital. Sebelumnya, Pandu dikenal atas perannya di GoTo (Gojek Tokopedia) dan Bukalapak dalam strategi pertumbuhan serta ekspansi bisnis kedua perusahaan tersebut.
- Jadi Petinggi Danantara, Inilah Kasus Hukum yang Menghantui Dony Oskaria
- Pertamina Bantah Oplos Pertalite jadi Pertamax, hanya Gunakan Zat Aditif
- Korupsi Pertamina, Bukti RI Tak Belajar dari Kasus Mafia Migas 2014
Sebagai seorang angel investor, Pandu merupakan salah satu pemegang saham teknologi paling sukses di Asia. Rekam jejaknya mencakup investasi awal di perusahaan besar seperti Gojek, Sea Limited, dan Bukalapak.
Selama tujuh tahun terakhir, ia membantu menghimpun lebih dari US$1 miliar untuk lebih dari 100 perusahaan. Investasi ini menghasilkan nilai pemegang saham lebih dari US$60 miliar dan menciptakan lebih dari 100.000 lapangan pekerjaan.
Kiprah di Industri Teknologi dan Keuangan Digital
Di GoTo, Pandu menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris GoTo Financial. Peran ini sangat krusial dalam pengembangan bisnis keuangan digital GoTo, termasuk GoPay, yang menjadi salah satu dompet digital terbesar di Indonesia.
Dengan pengalamannya sebagai investor dan eksekutif di berbagai perusahaan teknologi, Pandu berkontribusi dalam strategi ekspansi serta diversifikasi GoTo Financial di tengah persaingan ketat industri fintech di Indonesia.
Pandu juga berperan dalam proses merger Gojek dan Tokopedia yang melahirkan GoTo. Ia turut membangun sinergi bisnis dalam ekosistem perusahaan, memperkuat daya saing GoTo di pasar digital.
Di Bukalapak, Pandu berkontribusi melalui Indies Capital dan AC Ventures. Sebagai Founding Partner AC Ventures, ia mendukung pengembangan Bukalapak dan berbagai startup berbasis teknologi dalam portofolio investasinya.
Pandu turut mendorong strategi inovasi Bukalapak dalam memperluas layanan e-commerce, terutama fitur-fitur yang mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar lebih kompetitif di pasar domestik.
Sejak 2021, Pandu menjabat sebagai Ketua Asosiasi Fintech Indonesia, yang menaungi pelaku industri keuangan berbasis teknologi. Ia juga merupakan Komisaris Bursa Efek Indonesia (IDX), memperkuat perannya dalam ekosistem keuangan digital Indonesia.
Investasi di Energi Terbarukan dan Infrastruktur Masa Depan
Di sektor transisi energi, Pandu menjabat sebagai Wakil Direktur Utama di PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Perusahaan ini tengah bertransformasi ke energi hijau dengan berbagai inisiatif berkelanjutan.
Pada 2022, ia menjadi Direktur di Electrum, joint venture antara TOBA dan Gojek. Perusahaan ini bertujuan membangun dan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, mempercepat adopsi energi terbarukan.
Pandu juga menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta Managing Partner di Indies Capital, perusahaan investasi swasta yang berfokus pada pembiayaan kredit dan pertumbuhan ekuitas.
Sebagai pendiri Indies Capital dan AC Ventures, Pandu memiliki peran besar dalam mendukung startup teknologi di Asia Tenggara. Indies Capital mengelola dana lebih dari US$300 juta untuk investasi di berbagai sektor.
AC Ventures telah menutup dana kelimanya, ACV Fund V, dengan total investasi mencapai US$210 juta. Dana ini mendukung startup seperti MAKA Motors dan Koltiva, yang bergerak di sektor kendaraan listrik dan pertanian berkelanjutan.
Dampak dan Prospek Kepemimpinan Pandu di Danantara
Pandu meraih gelar Sarjana Ekonomi dari University of Chicago (2001), MBA dari Stanford University (2007), serta Executive MBA dari program "One Belt One Road" di Tsinghua University (2020).
Pendidikan dan pengalaman globalnya memberikan wawasan luas dalam membangun ekosistem bisnis serta investasi yang berkelanjutan di Indonesia dan Asia Tenggara.
Penunjukan Pandu sebagai CIO Danantara semakin mengukuhkan perannya sebagai investor visioner yang mendorong transformasi di sektor strategis. Ia diharapkan membawa Danantara ke tingkat lebih tinggi dalam pengelolaan investasi dan inovasi bisnis.
Dengan kepemimpinannya, Danantara berpotensi memperkuat sinergi antara BUMN dan sektor swasta, khususnya di bidang teknologi serta energi terbarukan, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi digital dan transisi energi Indonesia.