Nampak pelanggan tengah melakukan pengisian bahan bakar pertalite di sebuah SPBU di kawasan Jakarta Pusat, Kamis 30 Desember 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Jelang 1 Oktober, Beli Pertalite dan Solar Subsidi Jadi Dibatasi?

  • Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan Kementerian ESDM masih terus mengkaji skema ini.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Gaung skema pembatasan kriteria penerima bahan bakar minyak subsidi atau jenis pertalite dan solar subsidi belum juga terealisasikan. Padahal sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia sempat menyebutkan pembatasan akan dilakukan pada 1 Oktober 2024.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan Kementerian ESDM masih terus mengkaji skema ini. Pihaknya sedang melakukan pendalaman agar rencana pembatasan ini tepat sasaran.

“Kita sedang dalami. Untuk melihat bahwa seperti apa sih tujuan pemerintah agar BBM ini diterima oleh yang berhak, sesuai dengan kebutuhannya,” kata Agus di Jakarta, dikutip Senin 30 September 2024.

Diakuinya pemerintah tengah mencari jalan keluar terbaik, termasuk mekanisme yang tepat terkait rencana pembatasan pembelian BBM subsidi ini. Fokus pemerintah dalam mekanisme penyaluran yang perlu diperhatikan dalam pendistribusiannya agar tidak ada kesalahan dan timpang sebelah.

Sehingga, per 1 Oktober 2024 dapat dipastikan belum ada atau dilakukan skema pembatasan pembelian BBM subsidi di Indonesia. Perlu diketahui PT Pertamina (Persero) rutin melakukan penyesuaian harga BBM baik non subsidi per tanggal 1 setiap bulannya. Namun untuk BBM subsidi Pertamina telah menahan harga dari September 2022 kala itu harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter hingga saat ini.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pembatasan BBM Subsidi akan dimulai 17 Agustus 2024. Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah tidak berencana membatasi BBM bersubsidi pada 17 Agustus 2024.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut menyangkal pernyataan Luhut dengan mengatakan bahwa kebijakan pembatasan BBM Subsidi belum terpikirkan.

Tak berapa lama setelah diangkat sebagai Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pembatasan pembelian BBM Subsidi akan dilakukan mulai 1 Okober 2024, yang akan didahului dengan sosialisasi.

Kali ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyangkal pernyataan Bahlil dengan mengatakan bahwa belum ada pembahasan soal kebijakan pembatasan BBM Subsidi. Lagi-lagi Jokowi ikut membantah dengan mengatakan bahwa belum ada rapat khusus untuk memutuskan pembatasan BBM Subsidi.

Setelah membuat gaduh warga Bahlil meminta publik kembali menunggu terkait revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014. Aturan tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak (BBM).

Bahlil mengungkapkan, hingga saat ini belum ada aturan untuk membatasi BBM subsidi tersebut. Dan meminta publik tak berspekulasi lain terkait hal ini, pemerintah tengah membahasnya.

"Untuk menyangkut dengan BBM subsidi, kami sekarang masih dalam pembahasan aturannya. Jadi belum ada aturan itu dan belum ada yang diterapkan ya," katanya di DPR Jakarta, Kamis, 12 September 2024.

Berikut Harga Terbaru BBM Pertamina per 30 September 2024:

Solar: Rp6.800 per liter
Pertalite: Rp10.000 per liter
Pertamax: Rp12.950 per liter
Pertamax Turbo: Rp14.475 per liter
Pertamina Dex: Rp14.550 per liter
Dexlite: Rp14.050 per liter
Pertamax Green: Rp13.650 per lite