Jelang Akhir 2020, Masih Ada 17 Calon Emiten Antre IPO, Ini Sektor-sektornya
Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencatatkan 46 perusahaan yang menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sepanjang 2020.
Industri
JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencatatkan 46 perusahaan yang menggelar penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sepanjang 2020.
Masih tersisa 17 perusahaan yang akan melantai di BEI hingga akhir tahun ini. Proses evaluasi IPO diperkirakan akan selesai pada November-Desember 2020.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya menyatakan, sebanyak enam perusahaan yang akan IPO ini berasal dari sektor trading, jasa dan investasi. Tiga perusahaan dari sektor properti, dua perusahaan dari consumer goods, dan dua perusahaan dari agrikultur.
“Satu perusahaan sektor infrastruktur. Satu perusahaan sektor finansial,” terang Nyoman, Jumat 23 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Nyoman melanjutkan, agenda IPO bakal semakin transparan mengingat pada 10 Agustus lalu BEI telah melakukan soft launching e-IPO. Diharapkan pula bahwa e-IPO ini dapat meningkatkan jangkauan investor dan stakeholder bursa lainnya.
“Pada akhirnya kami berharap hal tersebut akan meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap pasar modal,” ungkap Nyoman.
Selain itu, sambung Nyoman, ada sedikitnya 9 penerbit yang bakal menerbitkan 10 emisi obligasi atau sukuk di dalam pipeline efek bersifat utang dan sukuk (EBUS). (SKO)