Jelang Hajatan Ini, Saham Amman Mineral (AMMN) Mentok ARA
- Berdasarkan data RTI Business pada perdagangan Senin, 27 Mei 2024, saham AMMN diparkir melesat 19,91% ke level Rp12.650 per saham
Korporasi
JAKARTA – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) kurang dari dua pekan lagi bakal mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Hajatan yang akan membahas penggunaan laba bersih tahun buku 2023 digelar di Jakarta pada Kamis, 6 Juni 2024.
Berdasarkan data RTI Business pada perdagangan Senin, 27 Mei 2024, saham AMMN diparkir melesat 19,91% ke level Rp12.650 per saham. Dengan demikian, nilai emiten pertambangan afiliasi Grup Medco Energi pada perdagangan tersebut mentok Auto Rejection Atas (ARA).
Melansir laman MNC Sekuritas, ARA adalah istilah yang digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menggambarkan kondisi di mana harga saham mencapai batas maksimum kenaikan yang diizinkan dalam satu hari perdagangan. Karena harga saham AMMN berada di atas Rp5.000 per saham, batas kenaikan dan penurunan dalam sehari di level 20%.
Selama sesi perdagangan tersebut, frekuensi emiten bersandikan AMMN berada di angka 28,755 dengan volume perdagangan mencapai 66,49 juta lembar saham. Adapun nilai transaksi emiten berkapitalisasi pasar senilai Rp917 triliun ini berada di level Rp798,53 miliar.
Asal tahu saja, selama satu dan tiga bulan belakangan ini, saham AMMN kompak melenting di level masing-masing 44,57% dan 66,45%. Sementara itu, pada periode berjalan tahun ini saham tambang ini berhasil melesat 93,13%.
Prioritas Capex
AMMN sepanjang 2023 mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$252,14 juta. Angka ini mengalami penurunan sebesar 76,94% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$1,09 miliar.
Sebelumnya, manajemen Amman Mineral menegaskan pembahasa RUPST terkait penggunaan laba bersih tahun buku 2023 akan lebih diprioritaskan untuk belanja modal (capex) dibandingkan dengan pembagian dividen.
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations AMMN Kartika Octaviana mengatakan dengan mengutamakan capex maka diharapkan perusahaan dapat bertumbuh dan menaikkan nilai dalam jangka panjang.
“Kami butuh capex untuk proyek pengembangan yang masif sekali, jadi kita akan fokuskan (di situ). Kita bilang dari awal ke investor bahwa untuk dividen kita akan lihat dinamika pasar seperti apa, tapi akan ada banyak prioritas terutama untuk capex,” jelas Kartika di Jakarta, Senin, 1 April 2024.
Lebih jelas, Kartika menyebutkan pihaknya akan tetap mempertimbangkan dinamika seperti terdapat cash flow yang masuk sebelum memutuskan deviden dengan tetap prioritas utama pendanaan capex.
Kinerja Kuartal I-2024
- Baca Juga: AMMN Kucurkan Dana Eksplorasi Senilai Rp97,60 Miliar pada Kuartal IV-2023, Ini Rinciannya
Sementara itu, AMMN sepanjang tiga bulan pertama tahun ini berhasil membukukan penjualan bersih US$602 juta, angka tersebut naik tipis 1% dari periode yang sama tahun lalu dengan raihan US$597 juta.
Direktur Keuangan AMMN, Arief Sidarto mengatakan EBITDA menyusut 7% dari US$ 349 juta menjadi US$ 326 juta. Adapun laba bersih juga terpangkas 27% dari US$179 juta ke US$131 juta pada kuartal I-2024.
"Meskipun hasil produksi yang baik pada Q1 2024, penjualan bersih hanya naik sebesar 1%. Hal ini karena penurunan harga tembaga sebesar 19%, yang diimbangi oleh peningkatan volume penjualan emas dan tembaga masing-masing sebesar 15% dan 5% , serta peningkatan harga emas sebesar 9%,” ungkapnya dalam keterangan resmi, 30 April 2024.
Selain itu, lanjut dia, terdapat penundaan pengiriman selama beberapa minggu pada bulan Januari 2024 karena perseroan perlu merevisi izin ekspor agar bea ekspor tetap di 10%.
“Selama kuartal pertama tahun 2024, Amman menunjukkan ketahanan finansial di tengah beberapa tantangan dan berkomitmen untuk menerapkan pengelolaan keuangan yang hati-hati dan pengendalian biaya yang ketat," kata Arief Sidarto.