Gedung Adaro Energy di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Jelang IPO, Adaro Minerals Milik Konglomerat Boy Thohir Berbalik Untung Rp640,1 Miliar

  • Perusahaan tambang batu bara milik konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) berhasil membalik kerugian menjadi laba.

Korporasi

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara milik konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) berhasil membalik kerugian menjadi laba.

Calon emiten yang merupakan anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ini per 31 Agustus 2021 berhasil meraup laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$44,53 juta setara Rp640,1 miliar (kurs Rp14.374 per dolar Amerika Serikat).

Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, Adaro Minerals harus menderita rugi bersih senilai US$18,46 juta setara Rp268,7 miliar (kurs Rp14.554 per dolar AS). Sedangkan sepanjang periode 2020, Adaro Minerals menderita rugi bersih US$28,28 juta setara Rp398,95 miliar (kurs Rp14.105 per dolar AS).

Perolehan laba Adaro Minerals terjadi seiring melonjaknya pendapatan usaha pada periode Januari-Agustus 2021. Perusahaan tambang batu bara itu meraup pendapatan usaha US$206,6 juta setara Rp2,97 triliun. Jumlah itu meroket 176% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$74,8 juta setara Rp1,08 triliun.

Tidak hanya itu, Adaro Minerals juga berhasil meraup laba kotor senilai US$80,7 juta. Posisi itu berbanding terbalik dari periode sama tahun sebelumnya dengan rugi bruto US$8,47 juta.

Hingga 31 Agustus 2021, total aset Adaro Minerals mencapai US$811 juta setara Rp11,65 triliun, turun dari akhir 2020 senilai US$855,2 juta. Sedangkan, ekuitas senilai US$49,03 juta dan liabilitas US$761,92 juta.

Menjelang penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), saham Adaro Minerals digenggam oleh Adaro Energy sebanyak 81,76%. Kemudian oleh PT Adaro Mining Technologies (AMT) sebesar 10,54% dan PT Alam Tri Abadi (ATA) sebesar 7,7%.

IPO

Bos Adaro Energy Garibaldi Thohir bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. / Facebook @AdaroEnergy

Adaro Minerals menawarkan saham baru maksimum 6,04 miliar lembar dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Jumlah itu setara dengan 15% modal ditempatkan dan disetor penuh.

Harga saham yang ditawarkan berada pada rentang Rp100-Rp125 per lembar. Sehingga, total dana segar yang akan dikantongi Adaro Minerals maksimum Rp756,07 miliar.

Akan tetapi, jika terjadi kelebihan pemesanan, maka perseroan akan menerbitkan 604,8 juta saham baru tambahan dengan nominal Rp100 per lembar. Jumlah itu setara 1,48% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Harga penawaran saham itu sama, yakni Rp100-Rp125 per lembar. Sehingga, total dana segar yang bakal dikantongi maksimum Rp831,68 miliar.

Dana segar dari penawaran umum ini akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada anak usaha sebesar 60%. Sisanya, akan digunakan oleh Adaro Minerals untuk membayar sebagian pokok pinjaman.

Adapun, jadwal masa penawaran awal pada 9-16 Desember 2021. Perkiraan tanggal efektif pada 22 Desember, masa penawaran umum 24-28 Desember, penjatahan 28 Desember, distribusi saham 29 Desember, dan pencatatan (listing) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 Desember 2021.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia. Prospektus diterbitkan di Jakarta, 9 Desember 2021.