Jelang IPO RATU, Saham RAJA Diserbu Investor hingga Tembus Rp3.000-an
- Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sebuah emiten yang bidang distribusi minyak dan gas (migas) berhasil melonjak signifikan menjelang anak usahanya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2024.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) sebuah emiten yang bidang distribusi minyak dan gas (migas) berhasil melonjak signifikan menjelang anak usahanya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Januari 2024.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan sesi pertama, Selasa 7 Januari 2024, bergerak melesat 1,33% ke level Rp3.040 per saham. Ini menjadikan saham ini telah melejit 11,76% sejak awal tahun.
Selama periode tersebut, saham RAJA telah diperdagangankan 459,41 ribu lot dengan nilai transaksi Rp140,45 miliar dengan frekuensi 3.059 kali. Sementara itu, pada perdagangan sebelumnya saham RAJA diserbu investor asing dengan total net buy mencapai Rp11,9 miliar di pasar regular.
- Brasil Sambut Hangat Keanggotaan Penuh Indonesia di BRICS
- KADIN Nilai Biodiesel B40 Jadi Tonggak Kemandirian Energi Nasional
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp4.000 per Gram
Sementara itu, dari sisi broker, Mandiri Sekuritas menjadi yang teraktif memborong saham ini dengan transaksi Rp6,1 miliar. Ini diikuti Trimegah Sekuritas yang menyerok saham ini sebesar Rp4,8 miliar dan Stocbkit Sekuritas dengan total transaksi Rp4 miliar.
Di saat yang bersamaaan, anak usaha RAJA, yakni RATU telah merampungkan penawaram umum perdana di level Rp1.150 per saham dengan melepas saham sebanyak sebanyak 543.010.800 lembar saham, yang setara dengan 20% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Berdasarkan informasi dari Sucor Sekuritas yang merupakan penjamin pelaksana emisi efek, saham RATU penjatahan RATU sudah final dengan oversubscription 313,15 kali. Lantas bagaimana prospek IPO anak usaha RAJA ini, apakah bisa Auto Rejection Atas (ARA).
Equity Research Analyst PT Erdikha Elit Sekuritas, Hendri Widiantoro, RATU memiliki peluang untuk mencetak auto rejection atas (ARA) saat melantai di hari perdana. Namun, penjatahan untuk saham ini akan sangat ketat.
Hendri beralasan bahwa peluang ARA tersebut berasal dari minat besar investor untuk membeli sebagian saham yang dilepas ke publik. "ARA susah diprediksi, tapi kalau saya lihat, bisa saja terjadi [ARA] jika penjatahannya sedikit. Ada kemungkinan investor retail akan hold saham tersebut," kata Hendri kepada wartawan di Jakarta pada Senin, 6 Januari 2024.
Lebih lanjut, Hendri menambahkan bahwa potensi anak usaha RAJA melenting di hari perdana juga didorong oleh rumor yang beredar sebelumnya mengenai keterlibatan konglomerat Prajogo Pangestu dalam proses IPO kali ini.
Bahkan, menurutnya, sejumlah investor ritel turut bertaruh banyak pada debut IPO anak usaha RAJA tersebut. "Saya ada kenalan yang memesan dalam jumlah cukup besar, hampir mungkin sepertiganya dari nilai emisi. Saya lihat, kemungkinan penjatahan besok akan sedikit lebih kecil," ujar Hendri.
Dalam prospektus final yang dipublikasikan pada Kamis, 2 Januari 2025, RATUmenawarkan 543,01 juta saham dalam IPO, terdiri dari 190,05 juta saham baru dan 352,95 juta saham yang dijual oleh RAJA. Total saham yang ditawarkan setara dengan 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Nilai IPO ini mencakup Rp218,56 miliar dari penerbitan saham baru dan Rp405,9 miliar dari hasil divestasi saham oleh RAJA. Dari dana yang diperoleh, RATU akan meminjamkan sekitar Rp157,36 miliar kepada anak usahanya, PT Raharja Energi Tanjung Jabung, untuk memenuhi kewajiban pembayaran cash call dari PetroChina senilai US$10 juta.
Sementara itu, sisa dana sekitar Rp2,05 miliar akan dilunasi dengan kas internal RATU. Selain itu, sekitar Rp34,96 miliar akan dipinjamkan kepada PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) untuk pembayaran cash call dari ExxonMobil Cepu, dengan sisa kekurangan dana Rp102,5 juta akan dipenuhi dari kas internal RATU. Selain itu, RAJA akan mengantongi dana Rp405,9 miliar dari hasil divestasi 352,95 juta saham RATU.