<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Jelang Keputusan Suku Bunga BI, Kurs Rupiah Berpotensi Menguat

  • Nilai kurs rupiah dibuka menguat 27 poin di posisi Rp15.000 per-dolar AS pada Selasa, 25 Juli 2023.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat atau setidaknya dapat menahan tekanan dari dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa, 25 Juli 2023, menjelang keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI).

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 25 Juli 2023, nilai kurs rupiah dibuka menguat 27 poin di posisi Rp15.000 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 24 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup stagnan di level Rp15.027 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai kurs rupiah terpantau bergerak dalam pola konsolidasi menjelang pengumuman keputusan suku bunga BI periode Juli 2023 yang akan disampaikan pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini.

Ariston memperkirakan BI akan menahan tingkat suku bunga acuan di level 5,75% seiring dengan optimisme bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"BI juga mungkin masih masih optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 25 Juli 2023.

Sementara itu, data indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) sektor jasa AS yang dirilis lembaga pemeringkat S&P semalam pun dapat menjadi faktor yang membantu penguatan rupiah hari ini.

Pasalnya, PMI sektor jasa di AS dilaporkan berada di level 52,4 pada periode Juli 2023, turun dari 54,4 pada bulan sebelumnya dan di bawah 54 yang diperkirakan oleh pasar.

Meskipun masih berada di area ekspansi di atas 50, namun angkanya yang menurun dinilai Ariston dapat menjadi faktor yang menekan dolar AS karena penyusutan aktivitas di sektor jasa ini dapat memicu bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) untuk mengarahkan kebijakan moneter yang lebih longgar.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp15.000 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.050 per-dolar AS.