Pemudik membawa barang bawaannya setelah turun dari bus antarkota pada arus balik lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu, 8 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Jelang Lebaran dan Pembayaran Dividen, Bos BRI Jamin Likuiditas Terjaga

  • Sunarso menyampaikan, pihaknya menyiapkan uang tunai sebanyak Rp32 triliun untuk kebutuhan masyarakat menjelang Idulfitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso menjamin likuiditas perseroan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di momentum lebaran dan juga untuk pembayaran dividen tahun buku 2022.

Hal tersebut diungkapkan Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada hari Selasa, 28 Maret 2023.

Sunarso menyampaikan, pihaknya menyiapkan uang tunai sebanyak Rp32 triliun untuk kebutuhan masyarakat menjelang Idulfitri 1444 Hijriah/2023 Masehi.

"Kami sudah hitung kemampuan BRI untuk siap-siap dan berjaga-jaga di hari raya ini kami sediakan cash Rp32 triliun," ujar Sunarso.

Penyediaan uang tunai untuk kebutuhan Lebaran ini dikatakan Sunarso berada di luar cadangan bank.

Sunarso pun memastikan BRI memiliki likuditas yang baik tidak hanya untuk kebutuhan hari raya umat Islam, melainkan juga untuk membayar dividen Rp43 triliun atas laba yang diperoleh selama 2022.

Uang tunai yang disediakan BRI untuk kebutuhan Lebaran tahun ini menurun dibanding Idulfitri tahun sebelumnya dengan angka Rp46,83 triliun.

Menurut Sunarso, penyediaan uang tunai untuk Lebaran 2023 yang menurun dibanding tahun sebelumnya sudah disesuaikan dengan kemampuan bank dan dana operasional tetap dijaga perseroan agar tidak terekspos oleh risiko operasional.

Sebagai informasi, untuk tahun buku 2022, BRI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp43 triliun atau 85% dari laba bersih sebesar Rp51,4 triliun.

Sepanjang Januari hingga Desember 2022, BRI Group berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp51,4 triliun atau tumbuh 67,15% secara year on year (yoy) dengan total aset tumbuh double digit sebesar 11,18% yoy menjadi Rp1.865,64 triliun