Jelang Libur Akhir Tahun, Menkeu: Jangan Sampai Rem Darurat Diinjak
JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti agar libur akhir tahun menyambut Hari Natal dan tahun baru 2021 tidak membuat kasus COVID-19 mengalami eskalasi. Jika hal itu sampai terjadi akan berimplikasi pada diinjaknya rem darurat untuk mengatasinya. Sri Mulyani menyatakan libur akhir tahun dalam rangka menyambut Pilkada, Hari Natal dan tahun baru 2021 akan meningkatkan […]
Nasional & Dunia
JAKARTA- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti agar libur akhir tahun menyambut Hari Natal dan tahun baru 2021 tidak membuat kasus COVID-19 mengalami eskalasi. Jika hal itu sampai terjadi akan berimplikasi pada diinjaknya rem darurat untuk mengatasinya.
Sri Mulyani menyatakan libur akhir tahun dalam rangka menyambut Pilkada, Hari Natal dan tahun baru 2021 akan meningkatkan aktivitas masyarakat sehingga berpotensi menambah jumlah kasus COVID-19 di Indonesia.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Indonesia perlu mewaspadai akhir tahun karena kegiatan masyarakat meningkat. Harus betul-betul dijaga jangan sampai rem harus diinjak karena COVID-19 mengalami eskalasi,” dalam acara Bisnis Indonesia Award 2020 di Jakarta, Senin 15 Desember 2020.
Sri Mulyani menegaskan masyarakat tidak boleh meremehkan pandemi ini mengingat negara paling maju, disiplin, dan memiliki sistem kesehatan paling kuat seperti Jepang dan Korea Selatan harus menghadapi gelombang kedua.
Tak hanya itu, negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jerman mulai mengalami lonjakan kasus COVID-19 yang sangat signifikan sejak November hingga mempertimbangkan akan terjadi restriksi ketat.
Sedangkan Perancis, Norwegia, dan Swedia hampir mendapat ujian sebab menangani COVID-19 secara tidak konvensional dengan membebaskan masyarakatnya bergerak tanpa ada protokol kesehatan. “Ini menggambarkan bahwa COVID-19 tidak boleh di-underestimate,“ tegasnya.
Sementara itu, Sri Mulyani memastikan pemerintah akan terus menyeimbangkan antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi karena kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan.
Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat jika ekonomi ingin terus dipulihkan maka harus melakukan kegiatan tanpa memperburuk penyebaran COVID-19.
Sri Mulyani menegaskan masyarakat harus terus menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dalam setiap melakukan aktivitasnya.
“Penanganan COVID-19 dan perekonomian tidak bisa dipisahkan. Harus jadi satu-kesatuan karena keduanya saling memberikan dukungan bukan melemahkan,” tegasnya.