Jelang Mudik Lebaran, PUPR Cek Kesiapan Jalan Tol RI Sepanjang Total 2.500 Km
- BPJT Kementerian PUPR memastikan kesiapan jalan tol termasuk rest area untuk mudik Lebaran 2022.
Nasional
JAKARTA - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan sedang memastikan kualitas jalan tol di seluruh Indonesia menjelang mudik Lebaran 2022.
Kepala BPJT Danang Parikesit menyatakan peningkatan kualitas jalan tol ini mencakup perbaikan kondisi jalan, peningkatan layanan transaksi, peningkatan layanan tempat istirahat dengan protokol kesehatan COVID-19, peningkatan layanan lalu lintas di Jalan Tol, peningkatan layanan konstruksi, dan kesiapsiagaan antisipasi penanganan bencana.
Sebagai informasi, total Jalan Tol yang beroperasi di Indonesia sepanjang 2.499,99 kilometer (km) atau hampir 2.500 km. Tol ini sebanyak 66 ruas ini dikelola 46 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
- Hati-Hati! Minyak Goreng Palsu Beredar, Berikut Cara Cek Keasliannya
- 4 Rekomendasi Pariwisata Lewat Jalan Tol Gempol-Pandaan
- Belajar dari Kasus Minyak Goreng, Mendag Kapok Lawan Mekanisme Pasar
"Terkait pemeriksaan kondisi jalan untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan arus mudik dan balik Lebaran 2022, Menteri PUPR akan melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan perbaikan dapat berjalan dengan baik dan berkualitas. Khususnya pada perbaikan ruas Lampung hingga Palembang yang harus tuntas pada 15 April 2022 mendatang," ujar Danang, dalam Rapat Koordinasi Operasi Ketupat Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Korlantas Polri, Kamis, 24 Maret 2022.
Danang menjelaskan BPJT telah mengikuti arahan Menteri PUPR terkait antisipasi arus Lebaran 2022 yakni fokus pada kerusakan jalan dan kegiatan rekonstruksi di jalan tol yang diharapkan pada H-15 Lebaran sudah selesai agar para pengendara dapat lancar dan nyaman melintas di Jalan Tol.
Selain itu, dilakukan juga peningkatan layanan konstruksi di Jalan Tol menjelang mudik Lebaran 2022 seperti pelebaran lajur pertemuan ruas tol Jakarta-Cikampek bawah dengan Jakarta-Cikampek Elevated Jalur A (KM 48+195 s.d. KM 51+100 & Jalur B (KM 49+700 – KM 48+050.
Lalu pekerjaan proyek yang berpotensi menganggu lalu lintas di Jalan Tol dihentikan sementara, dan dilakukan pekerjaan pemeliharaan rutin SPM Jalan Tol. BPJT juga berkoordinasi dengan BUJT untuk memastikan kelengkapan rambu dan marka.
Danang mengatakan, terkait manajemen pengaturan lalu lintas di Jalan Tol selama periode Lebaran 2022, BPJT akan mengikuti instruksi dan arahan dari Kepolisian RI. Seperti kebijakan buka-tutup rest area, one-way dan contra-flow, serta pengendalian kendaraan kendaraan kelebihan muatan atau over dimension over loading atau ODOL.
“Selain itu juga terdapat beberapa ruas baru yang akan di fungsionalkan mendukung arus mudik nanti baik di Aceh, Bengkulu, dan rencana fungsional Jalan Tol Japek 2 selatan untuk arus balik secara parsial,” kata dia.
BPJT juga memastikan keberfungsian CCTV, VMS, VMS Mobile, RTMS, Radio komunikasi untuk memonitor kondisi lalu lintas dan percepatan informasi. Juga terdapat aplikasi BPJT Info dan aplikasi dari masing-masing BUJT untuk informasi seputar Jalan Tol dan tarif tol yang tersedia.
Keberadaan Rest Area juga diperhatikan oleh BPJT beserta BUJT dalam memberikan pelayanan kepada pengguna tol. Sebagai informasi, telah tersedia 130 Rest Area seluruh Jalan Tol di Indonesia yang terdiri dari Rest Area Trans Jawa dari Merak hingga Probolinggo.
Rest Area Non Trans Jawa, Rest Area Trans Sumatera yang ada di Bakauheni hingga Palembang, dan Rest Area Nusantara yang ada di ruas tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi, Medan - Binjai, Pekanbaru - Dumai, Palembang - Indralaya, Balikpapan – Samarinda.
"Dalam pengelolaannya di Rest Area, diterapkan physical distancing untuk memastikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 terlaksana. Selain itu membatasi kapasitas parkir maksimum 50% dan waktu singgah pengunjung, menyiagakan petugas operasional dan pos pengamanan, dan manajemen pengelolaan antisipasi kepadatan kendaraan bersama pihak kepolisian" ujar Danang.
Untuk mengurangi fatalitas kecelakaan, penanganan kegawat-daruratan juga menjadi prioritas bagi BPJT maupun BUJT seperti melanjutkan kerjasama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) untuk Air-Medivac pada lokasi-lokasi yang sulit dijangkau paramedis dan tim rescue darat.
Selain itu, akan disiagakan sarana prasarana dan penempatan personil untuk rekayasa lalu lintas pada titik-titik rawan kemacetan, menugaskan Satgas (personil piket) dan penyediaan Posko Pantau, dan berkoordinasi dengan kepolisian dan Dishub untuk melakukan rekayasa lalu lintas dan penyekatan kendaraan angkutan barang.