Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang melakukan uji sampel makanan di Modern Town Market, Kota Tangerang , Selasa 23 November 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Makroekonomi

Jelang Nataru Bapanas Ungkap Persediaan Stok Pangan, Simak Rinciannya

  • Bapanas pastikan stok pangan beras, jagung, kedelai, bawang putih, dan daging lembu aman jelang Nataru 2023/2024.

Makroekonomi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bahwa persediaan pangan nasional seperti beras, jagung, kedelai, bawang putih, dan daging lembu berada dalam kondisi aman menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru 2023/2024). 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo mengungkapkan bahwa berdasarkan data proyeksi neraca pangan nasional Bapanas, stok pangan pada akhir Desember 2023 diperkirakan beras sebanyak 7,4 juta ton, jagung 1,9 juta ton, kedelai 237.000 ton, bawang putih 96.000 ton, daging lembu 88.000 ton, gula konsumsi 1,1 juta ton, dan minyak goreng 360.000 kiloliter.

“Sedangkan bawang merah 71.000 ton, cabai besar 19.000 ton, cabai rawit 3.600 ton, daging ayam ras 203.000 ton, dan telur ayam ras 279.000 ton,” kata Arief dalam keterangan resminya, pada Rabu, 20 Desember 2023. 

Selain itu, Bapanas juga menginformasikan mengenai stok cadangan pangan pemerintah (CPP). Pada saat ini, stok CPP mencakup 1,2 juta ton beras, 59.000 ton jagung, 0,58 ton kedelai, 11,71 ton bawang putih, dan 51.000 ton daging lembu.

Lalu, lanjut Arief, mengenai stok gula konsumsi saat ini mencapai 26.000 ton, minyak goreng sebanyak 5.000 kiloliter, bawang merah sebanyak 0,27 ton, daging ayam ras sejumlah 344,95 ton, telur ayam ras sekitar 79,19 ton, dan ikan sebanyak 970,69 ton.

“Sesuai hasil rapat koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dipimpin Sestama dengan para stakeholders kemarin, bisa kami pastikan stok pangan nasional jelang Nataru terpantau aman, pasokan dan harga pangan relatif stabil,” ujarnya.

Pada pertemuan tersebut, kata Arief, pemerintah bersama asosiasi telah merencanakan langkah-langkah Strategi Pengendalian Harga Pangan (SPHP), termasuk di dalamnya menjamin ketersediaan stok dan stabilitas harga pangan, memperkuat Gerakan Pangan Murah (GPM). 

Di samping itu, lanjut Arief, pihaknya juga mengajak pelaku usaha pangan untuk menjual produk sesuai dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) dan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh Bapanas.

“Stok Perum Bulog di awal 2024 sudah secured lebih dari 1,2 juta ton [beras] seperti yang ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo melalui Bapanas,” ujarnya.