Ilustrasi TikTok.
Tekno

Jelang Pemilu 2024, TikTok Komitmen Lawan Penyebaran Misinformasi

  • Ketua Komite Media Sosial MAFINDO, Silma Agbas menyebutkan jumlah konten hoax akan meningkat menjelang Pemilu 2024.

Tekno

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - TikTok pada 23 Oktober 2023 kolaborasi dengan sejumlah lembaga pemeriksa fakta independen dan kredibel di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif untuk menjaga integritas pemilu. Bekerja sama dengan organisasi seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), dan Agence-France Presse (AFP) Indonesia, inisiatif ini sekaligus mempertegas komitmen TikTok dalam melawan penyebaran misinformasi.

TikTok menggandeng MAFINDO dan PERLUDEM untuk menandai sekaligus melaporkan konten-konten yang mengandung misinformasi dan memiliki potensi membahayakan pengguna melalui kanal pelaporan khusus yang disediakan TikTok.

MAFINDO dan PERLUDEM juga akan menjadi bagian dari TikTok Election Hub yang akan segera diluncurkan. Hub khusus tersebut dihadirkan untuk membantu pengguna mendapatkan informasi yang sah seputar Pemilu 2024. Nantinya, akun TikTok Mafindo dan Perludem akan ditampilkan menjadi sumber informasi kredibel tambahan bagi pengguna TikTok yang ingin memperoleh informasi yang sah tentang integritas sipil dan pemilihan umum. 

"Kami percaya bahwa menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk TikTok. Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, kami terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra pemeriksa fakta sebagai bentuk upaya berkelanjutan kami dalam melawan misinformasi," jelas Outreach and Partnerships, Trust and Safety, TikTok Indonesia, Anbar Jayadi dalam keterangan resmi pada 23 Oktober 2023.

Anbar juga menyebutkan Kerja sama tersebut juga sejalan dengan komitmen TikTok untuk menjaga platform tetap aman dan nyaman bagi pengguna. TikTok berharap dapat mendorong semua orang untuk saling menjaga satu sama lain dari potensi misinformasi di dunia digital.

Ketua Komite Media Sosial Mafindo, Silma Agbas menyebutkan jumlah konten hoax akan mengalami peningkatan menjelang Pemilu 2024 sehingga diperlukan kerja sama dari setiap pemangku kepentingan terkait untuk memikirkan solusi terbaik untuk menanggulangi penyebaran misinformasi bermuatan politik.

"Kami percaya kolaborasi dengan TikTok dapat membantu menyehatkan ekosistem informasi serta melindungi pemilih dari narasi yang membahayakan selama tahapan Pemilu 2024," ujar Peneliti Perludem, Amalia Salabi.

Perwakilan Indonesia di Dewan Keamanan TikTok, Asia Tenggara, Anita Wahid menekankan meningkatnya penggunaan platform digital menjelang Pemilu 2024 memerlukan peningkatan literasi digital dan kolaborasi antar berbagai pihak.

"Momen ini juga mempertegas pentingnya kolaborasi antar platform, pemerintah, organisasi pemeriksa fakta, lembaga riset, media dan netizen dalam memerangi misinformasi, serta kesadaran bahwa setiap pihak memiliki tanggung jawabnya masing-masing dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif,” ujar Anita.

Selain itu, kerja sama dengan AFP Indonesia akan menempatkan AFP sebagai mitra pemeriksa fakta. Kerja sama tersebut membantu TikTok mengidentifikasi potensi misinformasi dan mengambil tindakan sesuai Panduan Komunitas. TikTok juga melakukan deteksi proaktif serta mengembangkan basis data misinformasi bersama mitra pemeriksa fakta seperti AFP Indonesia.

Sebelumnya, TikTok Indonesia juga telah mengumumkan kerja sama dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum RI (Bawaslu RI) pada September 2023 yang mencakup pengawasan dan penanganan konten disinformasi dan percepatan penyebarluasan informasi terkait Pemilu 2024.

TikTok juga akan terus berusaha menjaga netralitas platform selama pemilu dengan melarang adanya iklan politik, termasuk iklan berbayar di platform dan kreator yang dibayar langsung.