logo
Nampak pembeli tengah berbelanja di sebuah gerai waralaba di kawasan Tangerang. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Korporasi

Jelang Ramadan, Sekuritas Ini Unggulkan Saham ICBP dan AMRT

  • Tiga pekan menjelang bulan suci Ramadan, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dijagokan oleh Mirae Asset Sekuritas sebagai saham yang layak dikoleksi. Apa saja pertimbangannya?

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Tiga pekan menjelang bulan suci Ramadan, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dijagokan oleh Mirae Asset Sekuritas sebagai saham yang layak dikoleksi. Apa saja pertimbangannya?

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Abyan Habib Yuntoharjo, menyatakan bahwa momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta mendorong sektor barang konsumsi. 

Dalam kondisi ini, ia menilai saham ICBP dan AMRT sebagai pilihan utama. "Pilihan saham utamanya adalah AMRT dan ICBP," ujar Abyan dalam acara di Gedung Mirae Asset Sekuritas, Kamis, 13 Januari 2025.

Lebih lanjut, Abyan menjelaskan bahwa ICBP berfokus pada penjualan produk andalannya, seperti Indomie. Menurutnya, dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil, masyarakat tetap cenderung mengonsumsi produk ICBP.

Sementara itu, AMRT dinilai lebih tangguh dibandingkan emiten lain yang tertekan akibat kenaikan harga bahan baku menjelang Ramadan. "Dari tahun ke tahun, AMRT mengalami kenaikan jumlah toko sekitar 800-1.000 gerai per tahun,"tambah Abyan.

Saham Defensif di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Abyan juga menekankan bahwa saham AMRT dan ICBP merupakan representasi sektor barang konsumsi yang bersifat defensif. Artinya, kinerja kedua saham ini cenderung stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi ekonomi.

Senada dengan Abyan, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Adityo Nugroho, menambahkan bahwa faktor eksternal saat ini dipengaruhi oleh ketidakpastian global, termasuk era Trump 2.0, yang membuat perekonomian Indonesia semakin menantang.

"Selain itu, dari faktor internal, terdapat tantangan dari pengetatan dan realokasi anggaran pemerintah, yang berpotensi mengurangi fungsi APBN sebagai peredam guncangan ekonomi global," jelas Adityo.

Namun, ia menilai ada katalis positif bagi perekonomian domestik, terutama dari momentum Ramadan serta peluang kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang lebih pro-pertumbuhan.

"Ramadan biasanya diiringi oleh peningkatan aktivitas ekonomi yang signifikan, dan kebijakan moneter bank sentral diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi masyarakat," pungkasnya.

Strategi Ekspansi dan Kinerja Keuangan

Untuk tahun ini AMRT, akan melanjutkan ekspansi dengan membuka 1.000 gerai baru pada 2025, sejalan dengan prospek bisnis ritel yang positif. Selain itu, AMRT akan memaksimalkan penjualan melalui program yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen serta memperkuat layanan pesan antar Alfagift.

AMRT juga mengadopsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mengoptimalkan persediaan, rantai pasok, dan administrasi guna meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan belum mengungkap alokasi belanja modal (capital expenditure/Capex) 2025, tetapi akan menyesuaikannya dengan kebutuhan bisnis.

Hingga akhir 2024, AMRT telah membuka 1.000 gerai baru dan mencatat pendapatan sebesar Rp88,21 triliun pada kuartal III-2024, tumbuh 10,23% secara tahunan (year-on-year/YoY). Laba bersihnya mencapai Rp2,39 triliun, naik 9,52% dibandingkan tahun sebelumnya. Kinerja 2024 dianggap sesuai harapan, didukung oleh ekspansi gerai, penjualan makanan dan minuman, serta digitalisasi melalui Alfagift.

Sementara itu, pada kuartal III-2024, ICBP membukukan laba bersih sebesar Rp8,15 triliun, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Terkait dengan kinerja perseroan hingga akhir tahun lalu adalah Risiko pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), harga gandum dan minyak sawit mentah (CPO, musim liburan yang bakal menaikkan konsumsi, dan gelaran pemilihan kepala daerah secara serentak.