Jelang Rilis Data Inflasi AS, Kripto Big Cap Bergerak Tipis-Tipis
- Investor belum menunjukkan tanda-tanda akan melakukan aksi jual dengan agresif.
Pasar Modal
JAKARTA - Menjelang perilisan data inflasi bank sentral Amerika Serikat (AS) yang kabarnya akan jatuh pada hari Jumat, 10 Juni 2022, harga-harga aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar (big cap) bergerak tipis-tipis berdasarkan pantauan Coin Market Cap, Kamis, 9 Juni 2022 pukul 10.30 WIB.
Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin (BTC) mengalami kenaikan 0,96% dan tengah menduduki posisi harga US$30.252 atau setara dengan Rp437,96 juta dalam asumsi kurs Rp14.477 perdolar Amerika Serikat (AS).
Ethereum (ETH), aset kripto yang menduduki peringkat kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, merangkak 1,35% dan menempati harga US$1.797 (Rp26,01 juta).
- Film Morbius: Dinilai Gagal hingga Jadi Lelucon, Tayang Lagi di Bioskop Pun Tak Dongkrak Keuntungan
- Tampil Tanpa Poni, Lisa Blackpink Dibayar Rp115 Miliar?
- Cetak Omzet Triliunan, eFishery Disebut Lebih Menguntungkan Ketimbang Gojek
Tether (USDT) di peringkat ketiga mengalami stagnan di level US$0,9993 (Rp14.466) sementara USD Coin (USDC) di peringkat keempat pun mengalami hal serupa, namun aset ini menduduki harga US$1 (Rp14.477).
Di peringkat kelima, Binance Coin (BNB) mencatat kenaikan 1,07% ke harga US$288,64 (Rp4,18 juta) sementara Cardano (ADA) di peringkat keenam naik 2,11% di level US$0,6395 (Rp9.258).
Ripple (XRP) di peringkat ketujuh meningkat 0,69% dan menduduki harga US$0,4006 (Rp5.799). Di peringkat kedelapan, Binance USD (BUSD) berada di posisi stagnan dengan harga US$1 (Rp14.477).
Selanjutnya, Solana (SOL) mencatat kenaikan 0,9% ke harga US$39,09 (Rp565.905) sementara Dogecoin (DOGE) di peringkat kesepuluh meningkat 0,14% ke level US$0,0798 (Rp1.155).
Terkait dengan perilisan data inflasi The Fed, trader Tokocrypto Afid Sugiono mengatakan bahwa investor belum menunjukkan tanda-tanda akan melakukan aksi jual dengan agresif.
"Pasalnya, mereka mengantisipasi hasil rapat Bank Sentral Eropa hari ini dan perilisan inflasi AS Mei keesokannya,” ujar Afid melalui keterangan tertulis, Kamis, 9 Juni 2022.
Afid menambahkan, ketika bank sentral mulai menaikkan suku bunga, pada umumnya investor akan menahan uang mereka atau mengalihkannya ke instrumen investasi yang lebih aman ketimbang menginvestasikannya untuk aset yang berisiko seperti kripto.
Top gainers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top gainers:
1. Helium (HNT): +14,41% (US$11,45/Rp165.761)
2. Theta Network (THETA): +10,77% (US$1,37/Rp19.833)
3. FTX Token (FTT): +6,42% (US$28,38/Rp410.857)
4. STEPN (GMT): +5,12% (US$0,9893/Rp14.322)
5. Neo (NEO): +3,68% (US$12,05/Rp174..447)
- Emiten Milik Grup Djarum (TOWR) Tebar Dividen, Segini yang Didapat Orang Terkaya se-Indonesia Hartono Bersaudara
- 4 Pabrik Gula PTPN X Mulai Beroperasi, Hasilkan Gula Hingga Puluhan Ribu Ton
- Dari Tiket Pesawat, Telur Hingga Bawang Merah, Ini Biang Kerok Inflasi Mei 2022
Top losers
Di antara 100 aset kripto big cap, berikut ini lima aset yang menjadi top losers:
1. eCash (XEC): -9,84% (US$0,00005235/Rp0,7578)
2. Elrond (EGLD): -6,89% (US$61,81/Rp894.823)
3. Decred (DCR): -5,46% (US$33,61/Rp486.571)
4. Fantom (FTM): -3,48% (US$0,3351/Rp4.851)
5. Gala (GALA): -2,52% (US$0,07572/Rp1.096)