Jelang Rilis Data Inflasi AS, Nilai Kurs Rupiah Kembali Melemah
- Menurut data perdagangan Bloomberg, nilai kurs rupiah dibuka melemah 38,5 poin di level Rp15.677,5 perdolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah kembali melemah menjelang perilisan data inflasi Amerika Serikat (AS) malam ini.
Menurut data perdagangan Bloomberg, nilai kurs rupiah dibuka melemah 38,5 poin di level Rp15.677,5 perdolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 9 November 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat di posisi Rp15.657 perdolar AS.
- Usai Ajaib dan Stockbit, Giliran Indo Premier Kena Sanksi dari BEI
- Dibeli Indonesia, Inilah Jejak dan Kemampuan Rudal Khan Buatan Turki
- Benarkah Belanja dengan Uang Tunai Lebih Hemat daripada Pakai Uang Elektronik? Ini Penjelasannya
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, sebenarnya rupiah berpotensi untuk melanjutkan penguatan yang telah terjadi pada perdagangan sebelumnya.
Kendati demikian, penguatan tersebut kemungkinan akan terbatas karena para pelaku pasar menunggu data inflasi AS yang akan dirilis malam ini.
Kemungkinan, inflasi AS masih berada di kisaran 8% secara tahunan per Oktober 2022 sehingga bank sentral AS alias The Federal Reserve (The Fed) masih memiliki peluang yang cukup besar untuk mengerek suku bunga acuannya.
"Pasar berekspetasi bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya, dan ekspetasi ini bisa mendorong penguatan dolar lagi," ujar Ariston kepada TrenAsia, Kamis, 10 November 2022.
Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengemukakan bahwa penguatan rupiah dipengaruhi oleh perekonomian Indonesia pada kuartal III-2022 yang mampu tumbuh di atas ekspektasi.
Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berhasil mencetak pertumbuhan 5,72% berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Tingginya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pandemi dan di tengah situasi global yang makin tak menentu ini membuat sejumlah media asing memberikan perhatian lebih, apalagi angka pertumbuhan kemarin merupakan yang tertinggi selama satu tahun ke belakang," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 9 November 2022.
- Yuhu! Indo Tambangraya (ITMG) Bagi Dividen Rp4.128 Per Lembar Saham
- Terowongan Raksasa di Bawah Air Terjun Niagara Dibuka
- Waroeng SS Tunggak Iuran BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp10 Miliar sejak 2020
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp15.630 - Rp15.680 perdolar AS.
Sementara itu, menurut Ibrahim, nilai kurs rupiah hari ini berpotensi menguat di rentang Rp15.630 - Rp15.700 perdolar AS.