<p>PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank) / Facebook @amarbankindonesia</p>
Korporasi

Jelang RUPST, Bank Amar Raih Pertumbuhan Laba Bersih 25,3 Persen pada Kuartal II-2021

  • PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) meraih laba bersih Rp2 miliar pada kuartal II-2021.
Korporasi
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatat kinerja yang stabil pada akhir kuartal II-2021. Bank yang fokus pada mobile-only digital itu meraup laba bersih Rp2 miliar atau tumbuh 25,3% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).

Laba itu diraih berkat adanya peningkatan 7,5% qtq dari pos pendapatan menjadi Rp134,5 miliar. Hal ini ditopang dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp87,1 miliar atau naik 6,9% qtq.

Pengumuman kinerja ini disampaikan tidak lama sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang (Public Expose) pada tanggal 25 Agustus 2021.

Presiden Direktur AMAR Vishal Tulsan mengatakan peningkatan kinerja pada pendapatan bunga Bersih ini disebabkan oleh cost of fund di level optimal sehingga dari sisi profitabilitas konsisten positif. Dalam menjaga momentum pertumbuhan, Vishal menyebut bakal menggenjot lagi layanan digital di Bank Amar.

“Ke depannya, kami tetap berkomitmen untuk melakukan inovasi teknologi dan sistem pendanaan yang maksimal melalui bank digital, Senyumku, dan pinjaman digital, Tunaiku, sebagai dukungan terhadap pemulihan ekonomi yang melemah akibat pandemi,” ujar Vishal dalam keterangan tulis yang diterima Trenasia.com, Rabu, 4 Agustus 2021.

Dari sisi pinjaman, Amar Bank mencatatkan total pinjaman sebesar Rp1,85 triliun atau tumbuh sebesar 8,1% secara tahun berjalan (year to date/ytd). Tunaiku masih mendominasi struktur penyaluran pinjaman yang ada di Amar Bank.

Pinjaman yang disalurkan melalui Tunaiku sebagian besar diberikan kepada segmen usaha mikro dengan kontribusi sebesar 44% dari total portofolio kredit. Vishal mengatakan kondisi ini menjadi indikasi adanya peningkatan bisnis pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena telah mampu mengakses kredit lagi.

“Hal tersebut menunjukkan segmentasi bisnis dari Amar Bank yang mendukung perbaikan ekonomi nasional, khususnya pada perekonomian UMKM yang berkontribusi sekitar 61,1% terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia,” jelas Vishal.

Lalu, perseroan juga mencatatkan pencapaian penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mengalami peningkatan hingga paruh pertama 2021 ini. DPK Amar Bank tumbuh 94,7% menjadi Rp155 miliar per akhir Juni 2021.

Pertumbuhan DPK, kata Vishal, dipicu oleh semakin masifnya penggunaan produk digital bank Senyumku. Untuk diketahui, Senyumku merupakan produk bank digital berbasis cloud pertama di Indonesia yang diluncurkan sejak Agustus 2020.

Lalau, Tercatat Liquidity Coverage Ratio (LCR) Amar Bank masih kokoh di level  1.873% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 33,1%.

“Likuiditas perseroan saat ini masih sangat baik dan angka CAR di atas angka rata-rata industri perbankan per April 2021 sebesar 24,1%. Hal tersebut membuat Amar Bank masih memiliki ruang yang lebih besar untuk menyalurkan kredit,” jelas Vishal. 

Meski begitu, Loan to Deposit Ratio (LDR) per akhir Juni 2021 bergerak di angka 81,4%. Angka itu berada tipis di atas batas bawah yang diatur Bank Indonesia (BI), yakni 78%.