Jelang Vaksinasi, Pemerintah Tingkatkan Kapasitas Bed 30 Persen dan 10.000 Tenaga Medis
Hingga saat ini, pemerintah juga secara maksimal mengamankan pasokan vaksin COVID-19 dari berbagai sumber, yakni dari Sinovac (China), Novavax (Amerika), AstraZeneca (Inggris), BioNTech-Pfizer (Jerman-Amerika), serta ditambah dari alokasi yang akan ditetapkan oleh GAVI (The Global Alliance for Vaccines and Immunizations) untuk Indonesia.
Nasional
JAKARTA – Pemerintah akan segera mempersiapkan peningkatan kapasitas layanan kesehatan serta melakukan optimalisasi terhadap pemanfaatan layanan tersebut untuk memberikan penanganan maksimal dalam upaya pemerintah menangani pandemi COVID-19.
“Pemerintah pusat akan meningkatkan alokasi (tempat tidur perawatan) untuk penanganan COVID-19 menjadi 30 persen dan Pak Menteri Kesehatan akan mempersiapkan hal tersebut,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, dilansir laman Sekretariat Negara, Senin, 4 Januari 2021.
Selain meningkatkan kapasitas tempat tidur perawatan, pemerintah juga akan melakukan penguatan terhadap kedisiplinan protokol kesehatan dengan konsisten menjalankan perilaku 3M (mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan) dan 3T (testing, tracing, treatment) yang diikuti dengan penguatan implementasi tata laksana COVID-19 utamanya di fasilitas nonrujukan dan menambah jumlah tenaga kesehatan hingga 10.000 tenaga medis.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Dalam rapat terbatas yang digelar Presiden Joko Widodo bersama jajaran terkait, Airlangga menerangkan, Kementerian Kesehatan telah melaporkan bahwa pihaknya tengah bersiap untuk memulai vaksinasi COVID-19 secara gratis. Hal tersebut tentunya menunggu adanya emergency use authorization yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta memastikan bahwa vaksin yang digunakan memenuhi aspek kehalalan.
“Data-data (uji klinis) akan digunakan mulai dari data Turki dan Bandung, juga data yang diberikan dari Brasil juga dari Sinovac itu sendiri,” kata Airlangga.
Hingga saat ini, pemerintah juga secara maksimal mengamankan pasokan vaksin COVID-19 dari berbagai sumber, yakni dari Sinovac (China), Novavax (Amerika), AstraZeneca (Inggris), BioNTech-Pfizer (Jerman-Amerika), serta ditambah dari alokasi yang akan ditetapkan oleh GAVI (The Global Alliance for Vaccines and Immunizations) untuk Indonesia.
“Pemerintah terus mempersiapkan dan sedang pengadaan untuk vaksin dari AstraZeneca, Novavax, juga dari GAVI,” tandasnya. (SKO)