Jemaah Haji Hilang: Penyelenggara Diminta Harus Mawas Diri
- Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief meminta fenomena jemaah haji hilang dan tersesat tidak terjadi di Madinah.
Nasional & Dunia
JAKARTA - Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief meminta fenomena jemaah haji hilang dan tersesat tidak terjadi di Madinah.
Maka dari itu, Hilman berharap kepada petugas dan juga jemaah haji untuk lebih mawas diri, supaya kejadian ini bisi diminimalisai dan syukur-syukur di kemudian hari tak terulang lagi.
“Saya meminta para petugas mawas diri, jaga-jaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat, hilang di jalan bisa kita minimalisasi,” ujarnya seusai rapat koordinasi pelayanan jemaah haji gelombang kedua di Daker Madinah, dikutip TrenAsia Jumat, 14 Juli 2023.
- AI Siap Revolusi Sektor Real Estate
- Respons UU Kesehatan, IDI Siapkan Judicial Review ke MK
- Indonesia 'Supermarket' Bencana, Bikin Tekor Negara Rp22,8 Triliun per Tahun
Hilman juga memberikan saran kepada seluruh jemaah haji untuk menjaga diri supaya tak tersesat. Pasalnya, intensitas pergerakan manusia di Madinah juga sangat padat.
“Jangan sampai jemaah yang pernah tersesat atau hilang di Makkah sudah ketemu dan sudah bersama kelompoknya lagi, di Madinah terulang. Karena intensitas pergerakannya juga lumayan di sini,” katanya.
Pada 10 Juli 2023, jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua mulai bergeser dari Makkah ke Madinah. Adapun total jemaah yang tiba di Saudi pada gelombang kedua ini mencapai 111.120 orang. Secara bertahap diberangkatkan ke Madinah sampai 24 Agustus 2023. Artinya, jemaah akan kembali menghadapi situasi yang padat di Madinah.
“Setelah tenang kemarin di Makkah pascapuncak haji, pascaumrah sunah dan sebagainya, dan pascatawaf Ifadlah dan Tawaf Wada, sekarang masuk ke Madinah akan menghadapi situasi yang juga padat,” ujarnya.
- Diresmikan Presiden Jokowi, Tol Cisumdawu Dukung Operasional Bandara Kertajati
- Menilik Kondisi Lahan Tebu Indonesia di Tengah Mimpi Swasembada Gula
- Kementerian PUPR Salurkan FLPP Sebanyak 103.749 Unit Rumah
Pada kesempatan itu juga, Hilman juga meminta kepada ketua kloter untuk sigap mensosialisasikan soal peta jalanan yang nantinya bakal dilewati para jemaah haji. Hal ini supaya jemaah haji hilang tidak terjadi lagi kepada jemaah lainnya.
“Untuk jemaah tertentu yang punya pengalaman tersesat lama atau hilang kemudian ditemukan belum ditanazulkan, ini masih harus ke Madinah. Nah di Madinah kita harapkan mereka juga bisa menikmati suasananya tapi jangan sampai hilang lagi karena ini fenomena umum banyak terjadi,” harapnya.
- AI Siap Revolusi Sektor Real Estate
- Respons UU Kesehatan, IDI Siapkan Judicial Review ke MK
- Indonesia 'Supermarket' Bencana, Bikin Tekor Negara Rp22,8 Triliun per Tahun
Kronologi Pencarian Jemaah Haji Hilang
Diketahui, setelah berhari-hari proses pencarian tiga jemaah haji yang hilang pasca Armuzna atau Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina). Hingga kini pihak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan pencarian terhadap dua jemaah haji yang hingga kini belum ditemukan.
Pada Selasa, 11 Juli 2023, jemaah haji atas nama Niron Sunar Suna yang berusia 77 dari Embarkasi Surabaya (SUB) kloter 65 sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazahnya saat ditemukan berada di RS Annur, Arab Saudi.
Sementara itu, dua jemaah lainnya yang dinyatakan hilang, bernama Idun Rohim Zen, usia 87 dari Embarkasi Palembang (PLM) kelompok terbang (kloter) 20 dan Suharja Wardi Ardi, 69 tahun, dari Embarkasi Kertajati (KJT) kloter 10 hingga kini masih dalam proses pencarian.