Jembatan Crimea Terputus di Tengah
Dunia

Jembatan Crimea Meledak Kedua Kalinya

  • Jembatan tersebut merupakan infrastruktur vital karena menghubungkan wilayah Ukraina bagian timur dengan daratan utama Rusia.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Sebuah ledakan mengguncang jembatan Crimea pada Senin 17 Juli 2023 waktu setempat. Jembatan tersebut merupakan infrastruktur vital karena menghubungkan wilayah Ukraina bagian timur dengan daratan utama Rusia.

Dilansir dari Reuters, Selasa 18 Juli 2023, ledakan diduga dipicu serangan oleh drone laut Ukraina. Dua orang dikabarkan tewas akibat insiden tersebut. Saluran Grey Zone Rusia, sebuah saluran Telegram yang banyak diikuti dan terkait dengan kelompok bayaran Wagner, melaporkan terdapat dua serangan terhadap jembatan pada pukul 03.04 dan 03.20 waktu setempat.

Serhiy Bratchuk, juru bicara administrasi militer Odesa Ukraina, mengunggah foto di Telegram yang menunjukkan jembatan Crimea yang terputus di tengahnya. Moskow menuding itu adalah serangan teroris terhadap jalur yang merupakan arteri utama bagi pasukan Rusia yang berperang di Ukraina.

Ini bukan yang pertama kali jembatan Crimea diserang. Tahun lalu, jembatan tersebut juga menjadi sasaran penyerangan hingga sebagian terjadi kerusakan. Sergei Aksyonov, pemimpin Crimea pro-Rusia, mengatakan keadaan darurat terjadi di pilar ke-145 jembatan yang menghubungkan Semenanjung Crimea dengan wilayah Rusia, Krasnodar. 

Belum jelas apa arti insiden di jembatan tersebut bagi kesepakatan yang diperantarai oleh PBB yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam dengan aman. Kesepakatan tersebut akan berakhir pada hari Senin 17 Juli dan masih belum pasti hingga Minggu 16 Juli malam.

Tercatat, jalan raya dan jembatan rel sepanjang 12 mil (19 km) rusak akibat ledakan Oktober lalu. Kerusakan itu disebabkan serangan yang menurut Kremlin telah diatur oleh pasukan keamanan Ukraina. Ukraina hanya mengakui secara tidak langsung serangan itu beberapa bulan kemudian.

Baik Aksyonov maupun gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengatakan mereka mendirikan markas operasional di wilayah mereka untuk mengatasi situasi darurat di jembatan tersebut. Pemerintahan yang didukung Rusia di Semenanjung Crimea mengatakan  semua persediaan yang diperlukan telah disediakan di Crimea.