Jembrana dan Potensi 3 Ribu Ton Kakao
Nasional

Jembrana dan Potensi 3 Ribu Ton Kakao

  • Jembrana menjadi kabupaten dengan penghasil kakao terbaik di Bali. Pada tahun 2022, Jembrana berhasil memproduksi 2.943 ton kakao turun dari tahun sebelumnya di angka 6.341 dan tahun 2020 di angka 3.009.

Nasional

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Kakao merupakan komoditas perkebunan dengan peran yang cukup penting bagi perekonomian nasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kakao di Indonesia sebanyak 667.300 ton. 

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai produsen kakao terbesar di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. 

Meski produksi paling banyak didominasi oleh daerah-daerah di Sulawesi, beberapa daerah lain di Indonesia juga turut menyumbang angka kakao. Salah satunya kabupaten Jembrana di Bali. 

Jembrana menjadi kabupaten dengan penghasil kakao terbaik di Bali. Pada tahun 2022, Jembrana berhasil memproduksi 2.943 ton kakao turun dari tahun sebelumnya di angka 6.341 dan tahun 2020 di angka 3.009. 

Factory Sharing 

Guna terus meningkatkan nilai tambah komoditi kakao, pemerintah kabupaten Jembrana membangun rumah bersama produksi kakao atau factory sharing yang bertempat di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. 

Bangunan yang menelan anggaran hingga Rp9,6 miliar ini mendapat bantuan dari pusat dan mulai dibangun pada awal Agustus dengan perkiraan selesai bulan November mendatang. 

Pembangunan factory sharing ini diperuntukkan sebagai tempat pengolahan kakao berskala besar sehingga tercipta berbagai produk olahan yang akan menambah nilai jual kakao. 

Ekspor Kakao

Kabupaten Jembrana telah lama melebarkan sayap ke pasar ekspor. Beberapa diantaranya adalah Belanda, Perancis, Cina, Jepang, Korea, Thailand, dan Amerika. 

Kualitas kakao asal Jembrana telah diakui dunia. Hal ini tampak dari naiknya permintaan ekspor biji kakao fermentasi.

Potensi Wisata 

Bali sebagai pulau pariwisata Indonesia memiliki peluang yang terbuka lebar untuk Jembrana turut mengembangkan potensi daerahnya dengan keunikan hasil pertanian yaitu kakao.

Bupati Jembarana I Nengah Tamba menyebut bahwa factory sharing yang ada di Bali selain difungsikan sebagai rumah produksi kakao, juga akan dimanfaatkan menjadi bagian dari ekonomi pariwisata di Kabupaten Jembrana. 

"Rumah produksi coklat ini bukan hanya tempat biasa-biasa saja bisa, kita ingin juga sektor pariwisata masuk disini. Kita sediakan space untuk melihat secara langsung pengolah kakao termasuk didalamnya nanti ada ruang cafe untuk minum coklat dan souvenir dari produk coklat Jembrana," ucapnya.