<p>Kereta api super cepat yang akan digunakan rute Jakarta-Bandung. Kereta api berkecepatan tinggi ini ditargetkan dapat memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung dari sebelumnya 3 jam menjadi 40 menit dengan kecepatan 350 kilometer per jam. Panjang rute KA cepat Jakarta-Bandung mencapai 142,3 kilometer. / Kcic.co.id</p>
Industri

Jepang Bimbang Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung-Surabaya Bareng China

  • JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan belum ada kepastian Jepang bakal ikut dalam megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan pemerintah tetap berupaya agar megaproyek itu tetap berjalan sesuai jadwal. “Saya memilih memberikan perspektif strategis lintas kepentingan, bagaimana mempertahankan agar proyek […]

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyatakan belum ada kepastian Jepang bakal ikut dalam megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung hingga Surabaya.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Maritim Ridwan Djamaluddin mengatakan pemerintah tetap berupaya agar megaproyek itu tetap berjalan sesuai jadwal.

“Saya memilih memberikan perspektif strategis lintas kepentingan, bagaimana mempertahankan agar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu tetap dapat terlaksana sesuai jadwal. Kalaupun dibutuhkan mitra strategis baru, tidak tertutup kemungkinan,” ujarnya dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Senin, 15 Juni 2020.

Meski mengaku tidak mengetahui secara rinci, dia mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta semicepat Jakarta-Surabaya merupakan satu kesatuan dalam sistem transportasi di Pulau Jawa. Maka, kesempatan bagi investor terhadap integrasi kedua proyek transportasi massal itu terbuka selama dibutuhkan.

“Pembahasannya saya tidak tahu, tetapi realitasnya seperti itu. Kalau di perjalanan ada mitra baru, bahwa manfaat dan semua pihak setuju, tentu tidak tertutup kemungkinan,” kata dia.

Ridwan menjelaskan, kedua proyek tersebut memang rencananya dibangun sebagai alternatif moda transportasi yang bisa melengkapi moda yang sudah ada.

Untuk kereta cepat Jakarta-Bandung dengan kontraktor pelaksana PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), progresnya masih terus berjalan meski sempat terkendala, termasuk pandemi COVID-19. Kendati demikian, tidak ada perubahan perencanaan dan hanya ada penyesuaian yang dilakukan dalam proyek tersebut.

Sementara untuk kereta semicepat Jakarta-Surabaya, progresnya berjalan lambat lantaran masih harus berkutat dengan studi kelaikan yang dikerjakan bersama Lembaga Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

Dia menambahkan, terlepas dari siapa mitra strategis dalam megaproyek tersebut, keputusan utama tetap di tangan Indonesia. Tak kalah penting adalah manfaat transportasi yang nantinya terbangun itu.

“Menurut saya yang paling penting secara nasional skenario kita seperti apa. Terlepas kita bermitra dengan China misalnya Jakarta-Bandung atau sedang bermitra dengan Jepang untuk studi Jakarta-Surabaya. Namun, keputusan adalah di tangan pemerintah Indonesia, kita mau seperti apa, skenarionya yang menguntungkan tentunya,” tegasnya.

Pembangunan terowongan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. / Kcic.co.id

Integrasi Kereta Cepat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto belum lama ini mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan agar megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung diintegrasikan dan diperpanjang hingga Surabaya, Jawa Timur.

“Arahan Bapak Presiden, kereta cepat ini dilanjutkan. Artinya, perencanaannya dari Jakarta-Bandung, Bandung-Surabaya, sehingga tentu nanti akan ditindaklanjuti,” ujar Airlangga.

Rencana ekspansi untuk mengintegrasikan proyek konektivitas modern ini selanjutnya akan dikaji oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Presiden meminta agar proyek lebih ekonomis dengan konsorsium pelaksana proyek ditambang Jepang.

Kendati demikian, pemerintah belum merinci total nilai investasi yang dibutuhkan untuk rencana integrasi megaproyek ini. Untuk KA cepat Jakarta-Bandung diproyeksi US$6,07 miliar setara Rp84,9 triliun.

Porsi pendanaan‎ proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terdiri 75% berasal dari China Bank Development (CBD), sedangkan sisanya 25% berasal dari pemegang saham KCIC.

Sementara itu, total investasi KA semicepat Jakarta-Surabaya diperkirakan mencapai Rp60 triliun. KA ini akan menghubungkan Jakarta dengan Surabaya sepanjang 750 kilometer.

Saat ini, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh KCIC dengan konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan China Railway Corporation.

Porsi pemegang saham KCIC 25%, terdiri dari lima badan usaha China dengan nama Beijing Yawan 40% dan empat perusahaan BUMN yang tergabung dalam PSBI sebesar 60%.

Empat BUMN yang tergabung dalam PSBI, yakni PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Jasa Marga (Persero) Tbk., dan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero).

Kereta api berkecepatan tinggi ini ditargetkan dapat memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung dari sebelumnya 3 jam menjadi 40 menit dengan kecepatan 350 kilometer per jam. Panjang rute KA cepat Jakarta-Bandung mencapai 142,3 kilometer. (SKO)