Jepang dan Penjualan Tiket Konser yang Berkeadilan
- Lalu bagaimana cara mewujudkan penjualan tiket konser yang lebih fair? Indonesia dapat belajar dari Jepang. Alih-alih mengadopsi “war tiket”, Jepang menggunakan sistem lotre.
Gaya Hidup
JAKARTA—Belum lama ini ramai pemberitaan soal kepolisian yang meringkus pelaku penipuan berkedok jasa titip (jastip) tiket konser Coldplay. Tak tanggung-tanggung, korbannya mencapai 60 orang dengan total kerugian mencapai Rp257 juta.
Banyaknya korban penipuan dengan modus jastip itu tak lepas dari “kegagalan” mereka dalam war tiket Coldplay. Diketahui, Chris Martin dkk. bakal tampil di Jakarta pada 15 November 2023. Platform penyedia tiket Coldplay, Loket.com, mencatat lebih dari 3,2 juta orang yang berebut tiket konser dalam penjualan selama dua hari.
Dengan kuota penonton sekitar 70.000 orang, peluang mendapatkan tiket Coldplay di Jakarta hanya 1:45. Artinya siapa cepat dia dapat. Sistem yang masih dipakai mayoritas pengelola konser di Indonesia itu mengakibatkan banyak kerugian. Selain memicu maraknya penipuan, fans berat akhirnya sulit mendapat jatah tiket. Mereka kalah bersaing dengan calo atau orang yang sekadar ingin mengikuti tren.
- 4 Kebiasaan Ini Dapat Merusak Otak, Salah Satunya Terlalu Banyak Duduk!
- Alfamart (AMRT) Bakal Buka 1.000 Gerai Baru, Alokasi Capex Rp4,3 Triliun
- Kilang Pertamina Internasional Berhasil Olah 80 Juta BPH per Maret 2023
Lalu bagaimana cara mewujudkan penjualan tiket konser yang lebih fair? Indonesia dapat belajar dari Jepang. Alih-alih mengadopsi “war tiket”, Jepang menggunakan sistem lotre. Sistem yang terkesan tradisional itu dinilai lebih adil dibandingkan war tiket. “Sudah saatnya Indonesia mengikuti Jepang di mana tiketnya diundi sistem lotre dan menghapuskan sistem war tiket yang banyak bot-nya itu,” ujar penggemar Coldplay yang juga fotografer, Kevin Pramudya Utama, di akun Twitter-nya.
Dalam sistem lotere, dikutip dari japanconcerttickets.com, pengguna dapat memilih tiga kategori yang diinginkan. Pengguna dapat memprioritaskan kategori yang paling diinginkan. Setelah itu, semua tiket yang sudah dipesan akan diundi. Jika dari prioritas tidak terpilih, masih ada kesempatan untuk mendapatkan lagi dari kategori lain.
Hal ini biasanya diberikan dalam fase pre-order khusus untuk fans musisi. Mereka mendapatkan prioritas untuk mendapatkan tiket ketimbang penonton umum. Jika tak mendapatkan kuota di tahap itu, pengguna dapat mengikuti pre-order umum yang bisa diakses secara publik. Konsepnya juga masih dengan lotre.
Verifikasi Ketat
Lalu bagaimana kalau gagal lagi? Promotor masih akan menyediakan penjualan umum yang menggunakan sistem biasa, bukan lotre. Jenis ini yang banyak ditemui di Indonesia. Di Jepang sendiri, membeli tiket dari calo bisa menjadi bunuh diri. Ini karena Jepang punya verifikasi identitas yang cukup ketat, dikutip dari Misodog.
Promotor Coldplay di Jepang, Live Nation, membenarkan adanya penjualan tiket menggunakan sistem lotre. Sistem itu berlaku pada masa pre-order. Live Nation menjelaskan pre-order tiket akan digelar selama beberapa periode. “Semua pre-order akan diadakan berdasarkan undian. Pembayaran hanya dengan kartu kredit,” kata Live Nation dalam situs resminya.
Sebagian besar konser yang berlangsung di Jepang telah menerapkan sistem penjualan tiket lotre. Biasanya, pengumuman akan dikirim melalui email yang menyertakan detail konser. Lantaran untung-untungan, sistem ini tidak dapat diprediksi. Pengguna hanya bisa berharap cukup beruntung untuk menang. Tertarik menerapkannya di Indonesia?