Jepang Kejar Rencana Pertumbuhan Hijau untuk Bebas Karbon 2050
TOKYO – Pemerintah Jepang menyatakan rencananya untuk menghapus penggunaan kendaraan bertenaga bensin dalam waktu sekitar 15 tahun. Rencana yang dilontarkan pada Jumat, 25 Desember 2020, itu sejalan dengan janji ambisius Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga untuk bebas karbon pada 2050. Juga sejalan dengan target mendulang hampir US$2 triliun dari bisnis dan investasi hijau, tulis AP. […]
Nasional & Dunia
TOKYO – Pemerintah Jepang menyatakan rencananya untuk menghapus penggunaan kendaraan bertenaga bensin dalam waktu sekitar 15 tahun.
Rencana yang dilontarkan pada Jumat, 25 Desember 2020, itu sejalan dengan janji ambisius Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga untuk bebas karbon pada 2050. Juga sejalan dengan target mendulang hampir US$2 triliun dari bisnis dan investasi hijau, tulis AP.
“Strategi pertumbuhan hijau” mendesak utilitas untuk meningkatkan energi terbarukan dan hidrogen, sembari menyerukan industri otomotif untuk bebas karbon pada pertengahan 2030-an.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Suga dalam pidatonya pada Oktober berjanji mencapai nol emisi karbon dalam 30 tahun. Menurutnya, saat dunia menghadapi tantangan lingkungan, investasi hijau adalah peluang untuk bertumbuh, bukan beban.
Strategi tersebut diproyeksi mendorong peningkatan permintaan listrik sebesar 30% hingga 50%. Strategi itu juga meningkatkan energi terbarukan tiga kali lipat menjadi sekitar 50% sampai 60% dari tingkat saat ini.
Sementara itu, strategi bebas emisi karbon memaksimalkan penggunaan tenaga nuklir sebagai sumber energi yang stabil dan bersih.
Namun, tidak jelas apakah Suga memiliki kekuatan politik untuk mewujudkan rencana itu. Apalagi, Jepang masih tergantung pada pada minyak dan gas impor.
Strategi nol emisi karbon mencakup 14 industri, seperti tenaga angin lepas pantai (offshore wind), hidrogen dan bahan bakar amonia, serta mobil dan baterai yang dapat diisi ulang.
Strategi tersebut menunjukkan target pemasangan tenaga angin lepas pantai hingga 45 gigawatt pada tahun 2040.
Pemerintah memberikan insentif pajak dan dukungan lain untuk mendorong investasi masuk ke teknologi hijau. Pertumbuhan tahunan diproyeksi sebesar US$870 miliar pada 2030 dan US$1,8 triliun pada 2050.
Pemerintah akan menawarkan insentif pajak dan dukungan keuangan lainnya kepada perusahaan, seperti dana hijau senilail US19 miliar.