Ilustrasi - Mulai bulan depan, warga Kota Seoul dapat mengakses internet gratis di sejumlah ruang publik. Termasuk di pasar tradisional dan bus.
Dunia

Jerat Utang, ‘Squid Game’ Banyak Terjadi di Korea Selatan

  • Banyak pemilik bisnis kecil di Korea Selatan merasa terwakili oleh karakter drama Netflix terkenal 'Squid Game', yang bersaing mati-matian demi kesempat
Dunia
Fadel Surur

Fadel Surur

Author

SEOUL - Banyak pemilik bisnis kecil di Korea Selatan merasa terwakili oleh karakter drama Netflix terkenal 'Squid Game', yang bersaing mati-matian demi kesempatan memenangkan hadiah us$38 juta, mengungkap jebakan utang yang terasa familiar.

Menjelang pensiun pada usia 58, Yu Hee-sook sudah melunasi utangnya sejak lama, tetapi masih mendapat telepon dari agen penagihan utang dengan ancaman menyita rekening banknya, karena utangnya disekuritisasi dan dijual kepada investor tanpa sepengetahuannya.

"Jika memiliki tunggakan kredit di Korea, rasanya seperti akhir dunia," kata Yu. Ia membutuhkan 13 tahun untuk melunasi utang demi sebuah film yang gagal pada 2002, ia bertahan dengan pekerjaan kecil-kecilan seperti menulis untuk majalah film.

"Saya hanya ingin melunasi utang, tetapi bank tidak membiarkan Anda menghasilkan uang," kata Yu, yang merasa terperangkap dalam cobaan hidup tanpa ampun, seperti 456 kontestan 'Squid Game'.

Orang luar Korea mungkin menghubungkan Korea Selatan dengan boyband BTS dan smartphone Samsung yang mewah, drama itu menunjukkan sisi gelap dari pinjaman pribadi, tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara maju lain, dan kemungkinan kecil untuk bebas dari utang.

Rekor pinjaman rumah tangga memicu investasi swasta dan pertumbuhan perumahan, tetapi norma sosial yang tak kenal ampun mengaburkan batas antara pinjaman pribadi dan pribadi. Hal ini menjadi beban bagi mereka yang menjalankan bsnis kecil.

Pengajuan pengadilan menunjukkan, kebangkrutan pribadi meningkat ke lima tahun tertinggi sebesar 50.379.

Proporsi mereka yang tertinggal lebih dari jenis pembayaran utang pribadi terus meningkat hingga mencapai 55,47% pada bulan Juni dari 48% pada 2017, dari Layanan Informasi Kredit Korea.

"Jika Donald Trump adalah orang Korea, mungkin ia tidak akan bisa jadi Presiden dan mengalami kebangkrutan berulang kali," kata seorang pengacara di Seoul sekaligus spesialis utang pribadi.

"Di Amerika Serikat, utang korporasi dibedakan dari utang pribadi,"

Jaring pengaman sosial yang kurang memadai bagi pengusaha kecil dan kekurangan program rehabilitasi untuk kegagalan menimbulkan risiko yang dapat membuat beberapa warga Korea Selatan putus asa. Selain itu, beberapa bank sering mengabaikan batas lima tahun untuk menghancurkan catatan kebangkrutan.

"Pelaksanaan yang masih tradisional dalam industri bank menyebabkan pemilik bisnis di Korea Selatan menghadapi kemungkinan besar menanggung beban utang dari bisnis yang mereka jalankan," menurut hakim kebangkrutan, Ahn Byung-wook.

Seringkali bank meminta pemilik bisnis untuk berdiri sebagai penjamin bersama untuk pinjaman perusahaan, sebuah praktik yang dilarang pemerintah bagi institusi keuangan publik pada 2018, meskipun tiga pemilik usaha mengatakan pada Reuters bahwa masih ada beberapa yang tetap tidak berubah.

Pemohon pinjaman usaha yang memiliki peringkat kredit buruk atau sejarah gagal pembayaran memerlukan jaminan dari lembaga keuangan yang dikelola negara di Korea Selatan.

"Secara budaya, pengusaha yang gagal mengalami stigma sosial, jadi susah untuk mengulang segalanya dari awal karena tidak ada yang percaya," tambah Ahn, yang telah menghabiskan empat tahun di Seoul Bankruptcy Court.

"Selain itu, mereka yang mengajukan kebangkrutan pribadi menghadapi daftar panjang pembatasan pekerjaan."

Jumlah peringkat wiraswasta Korea Selatan di antara negara lain di dunia, membentuk seperempat dari pasar kerja, membuatnya rentan terhadap penurunan ekonomi. Studi bank sentral pada 2017 menunjukkan hanya 38% dari bisnis itu yang dapat bertahan selama tiga tahun.

Namun, karena prospek ekonomi menyusut, dengan Korea Selatan yang mengincar lebih sedikit pekerjaan layak di tengah melonjaknya harga rumah, banyak yang bertaruh bahwa spekulasi adalah satu satunya jalan menuju kekayaan, dan telah mengambil lebih banyak utang daripada sebelumnya untuk membeli saham dan aset lainnya.

Pinjaman rumah tangga hampir setara dengan PDB pada rekor 1.806 triliun won ($1,54 trillion) pada kuarter bulan Juni.

"Pemerintah mendorong startup tetapi tidak akan memiliki andil bagi yang mengalami kegagalan," kata Ryu Kwang-han, pengusaha berusia 40 tahun yang keluar dari program rehabilitasi debitur pada 2019 tetapi masih berjuang untuk mendapat pinjaman.

"Apa bedanya dengan 'Squid Game'? Kami sama-sama tidak memiliki kesempatan kedua."

Sensasi global itu telah ditonton oleh 142 juta sejak debutnya pada 17 September, menurut Netflix, membantu layanan streaming terbesar di dunia itu menambah 4,38 pelanggan.