Bendera Jerman
Dunia

Jerman Berencana Kurangi Ketergantungan dari China

  • Pengurangan ketergantungan tersebut terutama pada sektor-sektor kritis termasuk obat-obatan dan lithium

Dunia

Bintang Surya Laksana

BERLIN - Pemerintah Jerman  pada 13 Juli 2023 lalu umumkan akan mengurangi ketergantungan negara pada China. Pengurangan ketergantungan tersebut terutama pada sektor-sektor kritis termasuk obat-obatan dan lithium yang digunakan dalam pembuatan chip dan baterai lithium untuk mobil listrik.

Pemerintah Jerman telah menerbitkan sebuah dokumen berjumlah 40 halaman. Dokumen tersebut menyoroti kesulitan yang harus dilalui negara industri ini dalam mengelola ketergantungan pada China di tengah meningkatnya kritik terhadap negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Kritik tersebut merupakan catatan atas hak asasi manusia dan sikap pihak Beijing pada kebijakan internasional.

Akibat hal tersebut, negara yang terkenal dengan industri manufaktur tersebut memutuskan untuk merubah pendekatannya dengan pihak Beijing. Dokumen yang telah disetujui oleh Kanselir Olaf Scholz menyebutkan, “China telah berubah. Sebagai akibat dari hal tersebut dan keputusan politik China, kita (Jerman) perlu mengubah pendekatan kita ke China.” Dokumen tersebut sebelumnya mengalami penundaan selama berbulan-bulan dan debat dalam koalisi tiga arah. 

Mengutip CNN International, China adalah mitra dagang terpenting Jerman, dengan impor dan ekspor antara kedua negara mencapai hampir 300 miliar Euro atau senilai Rp5,05 kuadriliun pada tahun 2022. Dalam dokumen tersebut, China dianggap sebagai mitra terpenting dalam mengatasi perubahan iklim, pandemi, dan pembangunan berkelanjutan. 

Namun terlepas dari hal tersebut, Jerman memilih untuk mencoba terlepas dari ketergantungan dengan China demi kepentingan negara. 

Dokumen tersebut menekankan bahwa ekonomi terbesar Eropa tetap mempertahankan hubungan perdagangan dan investasi dengan China. Namun dalam perjalanannya, Jerman juga akan mengurangi sedikit demi sedikit ketergantungan pada sektor-sektor penting. Cara yang akan dilakukan Jerman dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan mendiversifikasi rantai pasokan. Tujuan akhir dari strategi itu adalah mengurangi risiko.

Scholz menyebutkan tujuan kebijakan tersebut bukanlah untuk memisahkan secara total dari China. Namun pihak Berlin ingin mengurangi ketergantungan pada sektor kritis di masa depan.

Dokumen tersebut menyatakan bahwa Berlin terlalu bergantung pada China untuk teknologi medis dan obat-obatan, termasuk antibiotik. Dari sektor teknologi informasi, Jerman juga bergantung pada produk yang dibutuhkan untuk memproduksi semikonduktor, dan untuk berbagai logam dan rare earth yang dibutuhkan untuk transisi energi.

Selain itu, dokumen tersebut menyebutkan dalam sektor-sektor utama, Uni Eropa tidak boleh bergantung pada teknologi dari negara-negara non Uni Eropa karena dipandang tidak memiliki nilai-nilai fundamental yang sama dengan blok antar negara Eropa tersebut. 

China sendiri merupakan pasar utama bagi sejumlah perusahaan besar Jerman, termasuk Volkswagen dan BMW. Mengutip CNN INternational, pihak Berlin menyebutkan berencana mengadakan pembicaraan dengan perusahaan khususnya yang “terpapar” oleh China dengan maksud untuk "mengidentifikasi risiko konsentrasi."