BFI dan Pinjam Modal
Industri

Jerry Ng Masuk Jadi Pengendali Saham BFIN, Ini Rencana Bisnis BFI Finance

  • Masuknya Jerry Ng sebagai pemegang saham pengendali BFI Finance diharapkan menguatkan perkembangan dari sisi digitalisasi bisnis.
Industri
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Perusahaan pembiayaan, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), mengumumkan rencana bisnis setelah pemegang saham Bank Jago, Jerry Ng, masuk sebagai pemegang saham pengendali yang baru.

Finance Director BFI Finance  Sudjono mengatakan perusahaan akan mengedepankan kolaborasi dan digitalisasi dalam mengembangkan bisnis ke depan. Diharapkan, dengan masuknya Jerry Ng sebagai bankir senior, target bisnis tersebut bisa tercapai.

“Beliau investasi di BFI karena beliau percaya dengan manajemen, fundamental, kinerja BFI,” ujar Sudjono dalam media luncheon di Jakarta pada Selasa, 6 September 2022. 

Sudjono menjelaskan, BFI tetap akan mempertahankan core bisnisnya seperti pembiayaan otomotif karena saat ini kinerjanya sudah sangat baik dan sehat. Ke depan, pembiayaan pada sektor ini akan didorong dari sisi informasi teknologi dan digitalisasi .

Sebelumnya, Jerry Ng mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi pemegang saham pengendali PT BFI Finance Indonesia Tbk pada 8 Juli 2022 melalui PT Trinugraha Capital.

Sebelumnya, pemegang saham pengendali BFI Finance yang juga perusahaan konsorsium Jerry Ng dan Boy Thohir, Trinugraha Capital & Co, melaksanakan periode penawaran sukarela atau tender offer.

Sampai berakhirnya periode tender sukarela, sebanyak 852.876.278 saham yang ikut berpartisipasi dalam penawaran tender tersebut.  Dengan harga pembelian senilai Rp1.200 per saham , maka Trinugraha Capital, perusahaan konsorsium Jerry Ng dan Boy Thohir tersebut meraup dana senilai Rp1,02 triliun.

Kinerja Semester I-2022

Adapun PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatatkan kinerja apik sepanjang semester I-2022. Performa yang solid ini ditandai dari semua lini pembiayaan, baik dari BFI Finance maupun dari Pinjam Modal selaku anak usaha PT Finansial Integrasi Teknologi yang bergerak di bidang peer-to-peer lending.

"Pencapaian ini disokong oleh meningkatnya kembali daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi secara general memasuki era endemi," ucap Sudjono.

Ia menambahkan BFI Finance juga merealisasikan pembiayaan baru serta beragam produk dan layanan jasa yang menyediakan solusi pembiayaan komprehensif bagi masyarakat.

Lalu dari segi adaptasi business process secara digital, BFI Finance juga mempromosikan beragam layanan yang memudahkan masyarakat dan konsumen agar menikmati fasilitas pembiayaan secara cepat dengan persyaratan mudah.

Seperti diketahui, hingga akhir Juni 2022, rapor kinerja yang sehat tampak dari rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF). BFI Finance membukukan angka bruto 1,08% dan NPF neto 0,31%.

Angka tersebut mencerminkan performa yang stabil dan jauh lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri. Sebab, berdasarkan data OJK per Juni 2022, NPF 2,81% untuk lembaga pembiayaan

Sementara itu, menurut Sudjono, portofolio pembiayaan dari managed receivables berdasarkan jenis aset konsumen masih didominasi oleh beberapa kategori. Seperti pembiayaan mobil bekas dan baru sebesar 69,97% atau senilai Rp11,75 triliun. Lalu alat berat dan mesin sebesar 11,97%, motor bekas 10,76% dan sisanya berasal dari pembiayaan syariah.

Adapun peran anak usaha dari BFI Finance yakni Pinjam Modal yaitu menjembatani penyaluran pinjaman kepada segmen-segmen debitur yang belum mampu mendapatkan akses pembiayaan secara konvensional.

"Sepanjang semester satu tahun ini kami bergerak masif dengan memberikan pinjaman untuk sektor produktif, seperti ke UMKM," kata Herman Handoko CEO Pinjam Modal

Sedangkan pada tahun lalu, Pinjam Modal fokus menyalurkan pinjaman pada sektor kecil dan mikro.