Jet Tempur F-35
Dunia

Jet Tempur F-35 Ketujuh Jatuh

  • Sebuah jet tempur F-35 dari Wing Tempur ke-388 Angkatan Udara Amerika jatuh di Pangkalan Angkatan Udara Hill Utah Rabu 19 Oktober 2022.

Dunia

Amirudin Zuhri

UTAH- Sebuah jet tempur F-35 dari Wing Tempur ke-388 Angkatan Udara Amerika jatuh di Pangkalan Angkatan Udara Hill  Utah Rabu 19 Oktober 2022.

Fighter Wing ke-388 mengatakan dalam pernyataannya mengatakan jet tempur generasi kelima tersebut II jatuh sekitar pukul 18:15   waktu setempat di ujung utara landasan pacu pangkalan.   Pilot selamat setelah berhasil melontarkan diri dan tidak ada laporan korban jiwa di darat.

Pesawat jatuh ketika pilot sedang dalam perjalanan kembali ke pangkalan setelah pelatihan rutin. Kolonel Craig Andrle, komandan Sayap Tempur ke-388 pilot telah berusaha untuk untuk mengurangi kerusakan pada apa pun di darat. “Dan usahanya berhasil karena bisa menghindari bangunan atau apa pun di darat sebelum melontarkan diri,” katanya.

Sejumlah video dari tempat kejadian menunjukkan kepulan asap besar yang berasal dari pangkalan Angkatan Udara setelah pesawat militer itu jatuh. Kecelakaan disebut memicu kebakaran yang menyebar sekitar delapan hingga 10 hektare.

Wing Tempur ke-388 memiliki skuadron tempur F-35A operasional pertama di dunia yang dikenal sebagai  Skuadron Tempur ke-34, “Rude Rams”. Unit ini menjadi skuadron F-35 Joint Strike Fighter Lockheed Martin pertama yang dinyatakan beroperasi pada Agustus 2016.

Pangkalan Hill menjadi rumah terbesar F-35 terbesar. Tempat ini juga mendukung sejumlah evaluasi senjata, pelatihan, dan kegiatan uji yang mencakup pesawat lain.  Pangkalan Hill juga merupakan gudang logistik utama untuk memperbarui dan meningkatkan berbagai jenis pesawat dalam inventaris 

Hill juga merupakan rumah bagi Skuadron Tempur ke-4 "Fighting Fuujins".  Mereka menjadi unit pertama yang dikerahkan ke medan perang dengan F-35A Lightning II. Pada tahun 2019 mereka bergabung dalam operasi Inherent Resolve di Irak, Suriah dan Libya dan operasi Freedom’s Sentinel di Afghanistan.

Hingga Oktober 2022 lebih dari 840 Lockheed Martin F-35 Joint Strike Fighters telah dibangun di semua versi. 

Pesawat ini beroperasi dengan sepuluh negara. Selain Amerika negara yang telah menerbangkan jet tempur tersebut adalah Australia, Denmark, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Norwegia, Republik Korea, dan Inggris. Program Joint Strike Fighter termasuk Belgia, Finlandia, Jerman, Polandia, Singapura, dan Swiss.

Sejak F-35 Joint Strike Fighter pertama kali terbang 15 tahun yang lalu pada tanggal 15 Desember 2006, sebanyak tujuh F-35 telah jatuh. Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan termasuk satu F-35A Jepang, F-35B Inggris, dua F-35A Angkatan Udara Amerika, dua F-35B Marinir Amerika dan F-35C Angkatan Laut Amerika. F-35 Joint Strike Fighter juga telah digunakan dalam pertempuran oleh Angkatan Udara Israel.

Meskipun awalnya dikritik sebagai pesawat mahal, harga per unit F-35 Joint Strike Fighter terus turun telah. Menurut  Lockheed Martin harga per pesawat pada 2021 turun 37% dibandingkan 2015. Sementara  biaya per jam terbangnya turun 50% selama periode yang sama. 

Lockheed juga menjanjikan pengurangan biaya akan terus terjadi mengingat pesanan terhadap jet tempur itu terus bertambah.