Jet Tempur F-35 Kini Boleh Terbang di Dekat Petir
- Masalah petir telah lama menjadi duri pada jet tempur tersebut. Sebuah ironi karena F-35 dijuluki Lightning II. Siluman petir yang justru takut pada petir.
Tekno
JAKARTA-Jet tempur F-35 Lightening II akhirnya diperbolehkan terbang di dekat badai petir. Pentagon telah mencabut pembatasan yang telah diberlakukan sejak tahun 2020 tersebut.
Kementerian Pertahanan Amerika secara resmi mencabut pembatasan tersebut pada 19 Maret. Langkah ini diambil setelah mereka berhasil merancang perbaikan perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem proteksi petir. Terutama yang digunakan pada varian lepas landas dan pendaratan konvensional F-35A.
F-35A telah dilarang terbang dalam jarak 40 km dari petir sejak Juni 2020. Larangan ini dikeluarkan ketika ditemukan tabung rusak yang dipasang pada On-Board Inert Gas Generation System (OBIGGS) di beberapa pesawat.
- OJK Jelaskan Manfaat Kebijakan Mekanisme Full Call Action
- Laba Bersih Citibank (Citi Indonesia) Melesat 82 Persen Menjadi Rp2,5 Triliun
- Imbas Tambang Ilegal, Produksi PT Timah (TINS) Susut Segini
OBIGGS mencegah jet meledak ketika disambar petir dengan memompa udara yang kaya nitrogen ke dalam tangki bahan bakar untuk membuat isinya menjadi inert. Dan kerusakan pada tabung yang membawa gas inert menimbulkan kekhawatiran bahwa sistem tidak akan berfungsi dengan baik dalam keadaan darurat.
Joint Program Office (JPO) melalui juru bicaranya Russ Goemaere mengakui tentang pencabutan tersebut, menolak berkomentar mengenai berapa banyak F-35A yang telah dimodifikasi dengan perbaikan OBIGGS terbaru.
“Perbaikan ini mencakup desain perangkat keras On-Board Inert Gas Generation System yang lebih kuat, serta pembaruan perangkat lunak. Pengujian untuk upaya ini merupakan kombinasi pengujian laboratorium dan penerbangan,” katanya dikutip Breaking Defense Selasa 2 April 2024.
Komando Tempur Udara Angkatan Udara dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa OBIGGS menjalani pengujian dan analisis perangkat keras yang ekstensif. Da telah disertifikasi aman untuk dioperasikan.
Masalah petir telah lama menjadi duri pada jet tempur tersebut. Sebuah ironi karena F-35 dijuluki Lightning II. Siluman petir yang justru takut pada petir. Masalah tersebut tidak ditemukan pada varian lepas landas pendek dan pendaratan vertikal F-35B atau varian kapal induk F-35C.
Akibat kekhawatiran tersebut Pentagon menghentikan sementara semua pengiriman F-35 selama beberapa minggu pada tahun 2020. Pengiriman dilanjutkan setelah Lockheed memvalidasi bahwa mereka memasang sistem OBIGGS dengan benar. Dan masalah berkembang kemudian setelah penggunaan operasional.
JPO berharap agar F-35 dapat beroperasi di dekat petir pada tahun 2022 setelah melakukan penyesuaian awal perangkat keras dan perangkat lunak. Namun ternyata rencana peningkatan tersebut tidak cukup untuk mengatasi masalah keselamatan.
JPO kemudian mengatakan mereka tidak memiliki batas waktu untuk menerapkan perbaikan tambahan yang memungkinkannya mencabut pembatasan. Namun, kantor program akan terus melakukan retrofit pada armada F-35A Angkatan Udara dengan modifikasi OBIGGS. Termasuk perangkat lunak yang memberi tahu pilot jika kinerja OBIGGS memburuk.
JPO menolak untuk merinci bagaimana peningkatan OBIGGS terbaru dibandingkan upaya sebelumnya. Ini dengan alasan keamanan operasional. Angkatan Udara juga tidak menanggapi permintaan komentar pada masalah ini.