Nasional

Jet Tempur Siluman Seharga Rp2 Triliun Diduga Jatuh Gara-Gara Penutup Hujan

  • Jet tempur F-35B Inggris seharga £ 100 juta atau sekitar Rp2 triliun jatuh di Laut Mediterania saat lepas landas dari HMS Queen Elizabeth.
Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

LONDON- Jet tempur F-35B Inggris seharga £ 100 juta atau sekitar Rp2 triliun jatuh di Laut Mediterania saat lepas landas dari HMS Queen Elizabeth.  Kini Penyelidik khawatir jet tempur silman itu jatuh karena penutup hujan yang tidak dilepas dengan benar.

Daily Mail melaporkan Rabu 24 November 2021  Para pejabat percaya penutup hujan tersedot ke mesin pesawat siluman F-35B Lightning II saat lepas landas dari dek penerbangan HMS Queen Elizabeth. Hal ini  memaksa pilot untuk melontarkan diri.

Personel angkatan laut melaporkan melihat penutup tersebut mengambang di laut dekat kapal induk utama Inggris setelah kecelakaan di Mediterania pada Minggu 21 November 2021.

Sumber mengatakan pilot Angkatan Udara Inggris menyadari ada masalah ini dan mencoba untuk membatalkan lepas landas. Tetapi tidak dapat menghentikan pesawat sebelum ujung landasan kapal.

Inggris bekerja dengan Amerika dan Italia untuk memulihkan pesawat yang diyakini berada lebih dari satu mil di bawah permukaan. Bagaimanapun mereka khawatir Rusia akan mencoba menyelamatkan puing-puing untuk mengungkap teknologi rahasia di dalamnya.

Kementerian Pertahanan Inggris bersikeras tidak ada tindakan permusuhan yang terlibat dalam kecelakaan itu dan mengatakan penyelidikan akan fokus pada masalah teknis atau manusia.

Setelah terlontar, pilot dilaporkan dibiarkan menggantung di tepi HMS Queen Elizabeth karena tali parasutnya tersangkut di tepi dek penerbangan. Pilot yang menderita luka ringan itu kemudian telah diselamatkan dengan helikopter. 

Ini adalah yang pertama bagi Inggris mengalami kecelakaan dan kehilangan F-35B  serta kecelakaan yang kapal induk seharga 3 miliar pounsterling tersebut.

F-35 digambarkan Angkatan Udara Inggris sebagai pesawat tempur generasi kelima yang mampu melakukan serangan udara-ke-permukaan dan peperangan elektronik. Pesawat menggunakan berbagai sensor untuk beroperasi tanpa terdeteksi di wilayah udara musuh. Saat kecelakaan tidak hanya delapan F-35 Inggris di atas HMS Queen Elizabeth tetapi juga sepuluh pesawat Amerika. Mereka telah melakukan sekitar 2.000 kali lepas landas dan mendarat tanpa insiden.  

Kecelakaan F-35 Inggris menjadi yang ketujuh kalinya dialami jet tempur buatan Lockheed Marti  tersebut. Kecelakaan pertama terjadi pada 23 Juni 2014 ketika seniaj F-35A Angkatan Udara Amerika mengalami kebakaran mesin dahsyat saat lepas landas di Florida.

Sementara pada 27 Oktober 2016 sebuah  F-35B Korps Marinir Amerika terbakar di tengah penerbangan karena kebakaran di ruang senjatanya. Pilot mendarat dengan selamat di Beaufort Carolina Selatan.

Pada 28 September 2018 Semua F-35 yang beroperasi dikandangkan saat penyelidikan diluncurkan untuk mengetahui mengapa tabung bahan bakar gagal dalam setelah kecelakaan mengerikan di Stasiun Udara Korps Marinir Beaufort di Carolina Selatan. Pada 9 April 2019, F-35 Jepang jatuh di laut sekitar 85 mil timur Misawa selama misi pelatihan. Kemudian pada 19 Mei 2020 kecelakaan F-35 terjadi saat mendarat. 

Dan pada 20 September 2020,  Sebuah jet tempur siluman F-35 jatuh setelah menabrak sebuah kapal tanker KC-130J dalam tabrakan di udara dekat Laut Salton di Imperial County, California.