Dunia

Jet Tempur Siluman Turkiye Debut Terbang

  • . Kaan jelas memiliki garis desain untuk menghindari deteksi radar. Atau pesawat tempur siluman generasi kelima.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

ANKARA- Pesawat tempur buatan Turkiye yang sebelumnya dikenal sebagai TF-X  dan sekarang disebut TF Kaan sukses melakukan penerbangan pertamanya.

Penerbangan dilakukan pada Rabu 21 Februari 2024. Meskipun sempat tertunda , penerbangan Kaan menjadi tonggak sejarah yang sangat signifikan bagi industri kedirgantaraan Turkiye yang sedang berkembang pesat.

Menurut sejumlah laporan media Kaan mengudara selama 13 menit. Pesawat mencapai ketinggian 8.000 kaki dan kecepatan 230 knot.   Seperti kebanyakan penerbangan perdana, roda pesawat tidak dimasukkan. Pesawat juga mendarat dengan menggakan dragcute.

Penerbangan ini semakin mempejelas ukuran  dan volume internalnya. Kaan jelas memiliki garis desain untuk menghindari deteksi radar. Atau pesawat tempur  siluman generasi kelima.

Perlu  diingat tujuan proyek ini adalah untuk mengembangkan pesawat tempur canggih dengan sifat rendah diamati atau siluman. Selain itu memiliki kinerja tingkat tinggi dan avionik modern serta sistem lainnya. Sebagian besar hal ini tampaknya dapat dicapai. Mengingat tingkat pengalaman Turki di bidangnya. 

Dalam bentuknya yang sekarang, Kaan ditenagai mesin turbofan General Electric F110 yang dipasok Amerika. Nozel knalpot tidak tersembunyi. Bagian belakang pesawat juga didominasi oleh tail boom yang menonjol di mana stabilisator horizontal dipasang. In tampaknya memberikan volume internal yang lebih besar.

Pada  Januari 2023, CEO Turkish Aerospace Industries Temel Kotil mengatakan jet tersebut dapat melakukan penerbangan perdananya pada tahun tersebut. Penerbangan pertama direncanakan pada tanggal 27 Desember. Namun rencana itu tidak bisa dijalankan.

Pesawat tempur yang sekarang dikenal sebagai TF Kaan dirancang berdasarkan program yang secara resmi dikenal sebagai National Combat Aircraft yang dalam bahasa Turki disingkat sebagai MMU. Program dimulai pada tahun 2010. Ini berarti butuh waktu 14 tahun bagi pesawat untuk melakukan penerbangan pertama. Sekali lagi tidak ada yang instan dalam hal teknologi tinggi.

Pengusiran Ankara dari program F-35 menjadi salah satu pendorong Turkiye untuk mempercepat programnya. Ini karena Angkatan Udara negara tersebut sangat membutuhkan pesawat baru untuk mengisi ulang kekuatannya.

Sampai saat ini Kaan masih menghadapi pertanyaan berulang kali mengenai mesin apa yang akan digunakan. Masih belum jelas apakah Amerika akan menyediakan mesin turbofan F110 yang menggerakkan prototipe tersebut.  F110 dirakit di bawah lisensi di Turki oleh TUSAS Engine Industries (TEI). Tetapi mereka masih tunduk pada pembatasan ekspor Amerika. 

Para pejabat Turkiye menyatakan harapannya untuk beralih ke  mesin yang diproduksi di dalam negeri. Naamun tidak jelas berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Opsi mesin asing lainnya juga telah dibahas. Termasuk buatan Rusia atau kemungkinan kemitraan dengan Rolls-Royce di Inggris.  Dalam kaitannya dengan kerjasama Inggris, kesepakatan awal gagal karena masalah transfer teknologi dan hak kekayaan intelektual. Sementara opsi Rusia sepertinya silit bisa diterapkan sejak invasi Moskow ke Ukraina.

Jet tempur menjadi salah satu perkembangan teknologi yang dicapai Turki. Sebelumnya negara ini juga telah sibuk mengembangkan drone tempur canggih.

Drone paling menonjol adalah ANKA-3 . Kendaraan udara tempur tak berawak (UCAV) sayap terbang dengan observasi rendah. Selain itu juga Bayraktar Kizilelma yang mirip pesawat tempur. Ada peluang besar keduanya akan menjadi pendamping Kaan.  Atau bahkan bisa menjadi tulang punggung utama kekuatan tempur udara mereka di masa depan.

Kaan juga memiliki peluang untuk bisa merebut pasar. Pesawat ini akan bersaing dengan kontingen pesawat tempur siluman kelas menengah.  Mereka termasuk FC-31 China dan KF-21 Korea Selatan . Pesawat-pesawat ini bisa menjadi pengganggu pasar pesawat tempur internasional yang selama ini didominasi Amerika.

Yang jelas perjalanan Kaan masih panjang.  Kabarnya Turkiye berencana menyelesaikan tiga prototipe pra-produksi. Dan kemudian akan diikuti dengan 250 pesawat produksi seri. Target yang ditetapkan pesawat diharapkan masuk layanan pada sekitar 2030an.