JICT Optimalkan Teknologi dan Digitalisasi untuk Tingkatkan Efisiensi Pelanggan
PT Jakarta International Container Terminal (JICT), perusahaan jasa bongkar muat peti kemas eksporimpor terbesar dan tersibuk di Indonesia terus berusaha mengoptimalkan layanan melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi jasa kepelabuhan di Tanah Air. Sebagai upaya untuk mempercepat proses bongkarmuat peti kemas, JICT memakai sistem yang canggih dan terintegrasi yaitu NGen. Sebagai bagian dari […]
Foto
PT Jakarta International Container Terminal (JICT), perusahaan jasa bongkar muat peti kemas ekspor
impor terbesar dan tersibuk di Indonesia terus berusaha mengoptimalkan layanan melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi jasa kepelabuhan di Tanah Air.
Sebagai upaya untuk mempercepat proses bongkar
muat peti kemas, JICT memakai sistem yang canggih dan terintegrasi yaitu NGen. Sebagai bagian dari Hutchison Port, NGen dipakai di semua pelabuhan Hutchison Port Holding (HPH) di seluruh dunia. Sistem ini memungkinkan dilakukan remote atau ROC. Sehingga apabila terjadi masalah manpower di suatu pelabuhan, bisa di backup dari pelabuhan HPH yang lain.
Dengan adanya penerapan operasional yang efektif dan efisien, serta dilengkapi sistem
yang mutakhir, terbukti mampu meningkatkan kapasitas penanganan tahunan terminal JICT menjadi 2,8 juta TEUs. Pada bulan Mei 2021 arus peti kemas di JICT tercatat 807,239 TEUs. Hingga akhir tahun lalu, JICT merupakan pemegang 42% Market Share di Seluruh terminal petikemas Internasional di Tanjung Priok. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia