merck.jpg
Dunia

Jika Disetujui, Merck Siap Sebar Puluhan Juta Molnupiravir

  • CEO Merck, Robert Davis, mengatakan pada CNBC pada hari Kamis bahwa mereka siap memproduksi dan menyebarkan puluhan juta dosis pil Covid jika disetujui regulato

Dunia

Fadel Surur

WASHINGTON-CEO Merck, Robert Davis, mengatakan pada CNBC pada hari Kamis bahwa mereka siap memproduksi dan menyebarkan puluhan juta dosis pil COVID jika disetujui regulator.

“Sekarang kami sedang menyiapkan sebanyak 10 juta sebelum akhir tahun ini, dan lebih dari setengahnya tahun depan,” lapor CEO Robert Davis pada “Squawk Box.”

Komite penasihat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) dijadwalkan untuk mengevaluasi data keamanan dan kemanjuran pil, yang diberi nama molnupiravir, pada 30 November dan menentukan apakah akan memberi izin untuk otoritas penggunaan darurat di A.S. Merck dan mitranya, Ridgeback Biotherapeutics, mengatakan bahwa data internal menunjukkan bahwa risiko rawat inap atau kematian dari COVID berkurang setengahnya oleh molnupiravir. 

“Saya dapat mengatakan bahwa dari data yang kami lihat dan studi yang kami lakukan, menurut kami ini adalah obat uang aman,” kata Davis.

Jika diberi lampu hijau, molnupiravir akan menjadi perawatan COVID pertama dalam bentuk pil, dan akan membantu menjadi pembeda bagi pendekatan perusahaan pada investor, yang mulai jenuh dengan ketergantungan Merck pada obat kanker, Keytruda, untuk pertumbuhan bisnis. Baru-baru ini Merck mengakuisisi perusahaan biofarm, Acceleron, untuk memperluas jalur kardiovaskularnya.

Merck menandatangani perjanjian dengan kelompok yang didukung PBB untuk memproduksi pil antivirus COVID di seluruh dunia. Perjajian itu akan memungkinkan molnupiravir untuk diproduksi oleh perusahaan farmasi yang memenuhi syarat secara global untuk mengatasi ketimpangan kesehatan dan ditunjukkan oleh distribusi vaksin. Merck tidak akan menerima royalti dari penjualan pil selama Covid tetap diklasifikasikan sebagai darurat kesehatan masyarakat oleh WHO.

Secara global, ada lebih dari 244 juta kasus COVID yang dikonfirmasi sejak awal pandemi, dan 4,9 juta kematian menurut data WHO.

Davis mengatakan dia melihat banyak peluang di masa depan Merck. “Kami senang dengan jalur kami, kami senang dengan kemampuan kami untuk tumbuh … terus terang kami selalu pecaya pertumbuhan kami hingga 2024 kurang dihargai, jadi, saya piker ada lebih banyak peluang untuk saham ini,” tambahnya. 

Merck melewati perkiraan Wall Street dengan hasil kuartalnya, dan sahamnya naik sekitar 2% pada pre market hari Kamis. Perusahaan memperoleh $1,75 per saham yang disesuaikan pada kuartal ketiga dengan pendapatan $13,1 miliar. Merck menaikkan prospek setahun penuhnya.