<p>ilustrasi / Facebook @AirAsiaIndonesia</p>
Industri

Jika Larangan Penerbangan Tidak Kunjung Berakhir, AirAsia akan PHK Massal

  • Maskapai asal Malaysia Air Asia berencana mengadakan phk massal jika pembatasan penerbangan tidak juga berakhir hingga bulan depan.

Industri
Mochammad Ade Pamungkas

Mochammad Ade Pamungkas

Author

JAKARTA- Maskapai asal Malaysia, AirAsia berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal jika pembatasan penerbangan tidak juga berakhir hingga bulan depan.

Hal itu dikarenakan finansial perusahaan transportasi yang didirikan oleh Tony Fernandes tersebut anjlok akibat merosotnya jumlah penerbangan internasional dan domestik Malaysia.

Menurut Presiden AirAsia Group Bo Lingam mengatakan tindakan kritis tersebut akan dilakukan secepatnya.

“Tapi saya pikir negara bagian zona hijau dapat membuka (akses), dan kami sangat menghargai hal itu jika dilakukan bulan depan” ujar Bo Lingam dikutip dari Nikkei Asia Review Jumat 12 Maret 2021.

Negara bagian zona hijau ialah wilayah di Malaysia yang memiliki kasus COVID-19 yang rendah yaitu di Melaka, Pahang Terengganu, Sabah serta kawasan persekutuan Putrajaya dan Labuan.

Bo melanjutkan, jika larangan penerbangan masih tetap diberlakukan hingga Mei, maka Maskapai itu akan memutus hubungan kerja pada lebih dari 3.000 karyawan yang kebanyakan ialah pilot dan petugas resepsionis.

Pihak AirAsia membayar mereka secara penuh, dan mereka akan dipanggil kembali penerbangan domestik dan internasional sudah kembali normal.

AirAsia menderita kerugian bersih sekitar Rp9 triliun juta pada sembilan bulan pertama 2020, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp280 miliar (Rp3,472/ 1 Ringgit Malaysia). Selain itu pendapatan turun 68% ke Rp10 triliun tahun 2020 dari Rp31,5 triliun pada tahun sebelumnya.