<p>Vaksin COVID-19 mendorong IHSG di pasar modal / Wray.sk /Fox Business</p>
Industri

Jika Vaksin Manjur, Siap-Siap IHSG 2021 Bullish Tembus 7.250

  • Vaksinasi COVID-19 secara gratis bakal sukses mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2021 menembus level 7.250 dari saat ini 6.000 apabila manjur.

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Vaksinasi COVID-19 secara gratis bakal sukses mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2021 menembus level 7.250 dari saat ini 6.000 apabila manjur.

Director, Chief Investment Officer PT Jagartha Penasihat Investasi (Jagartha Advisors) Erik Argasetya memproyeksikan IHSG berpotensi mencapai 7.000 hingga 7.250 pada 2021 mendatang.

Kendati demikian, semester pertama tahun depan menjadi krusial bagi pergerakan IHSG karena masih ada risiko terkait efektivitas vaksin COVID-19.

“Semester satu masih akan ada risiko karena kita belum tahu. Vaksin sudah ditemukan dibilangnya, sudah didistribusi, sudah di-implement, tapi efektif atau tidak. Sekarang kan market cuma lihat ini sudah distribusi, udah excited semuanya. Tapi begitu kita masuk bulan Januari, Februari, terus mulai banyak kasus, ‘Oh vaksin tidak bekerja, saya kena lagi’, kita tidak pernah tahu,” ujar Erik dilansir Antara, Rabu, 16 Desember 2020.

Apabila ternyata vaksin terbukti manjur untuk mengatasi pandemi, lanjut Erik, maka ekonomi pun akan mengikuti dan lebih bergairah. Sehingga, dia memperkirakan IHSG berpeluang menyentuh level 7.000-7.250.

“Plus indeks itu kita lihat dari pendapatan perusahaan, karena tahun ini rata-rata sudah turun minus 30-40 persen. Jadi untuk naik sekitar 25 persen itu harusnya berarti kan hanya seperempat usaha kan. Jadi kalau kita dari 100 persen tahun ini kan kita jebol 40 persen jadi 60, kalau misalnya kita tambahin 25 persennya dari 60 berarti kita cuma tambah jadi 75, kita enggak balik jadi 100. Jadi 25 persen I think it’s still very fair growth,” ujarnya.

Pengumuman vaksin COVID-19 gratis oleh Presiden Joko Widodo membuat IHSG ditutup melambung seiring masuknya investor asing kian deras.

IHSG ditutup menguat 108,27 poin atau 1,8% ke posisi 6.118,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 23,34 poin atau 2,47% ke posisi 970,06.

Sektor Bakal Moncer

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp775,35 miliar. Capaian itu membuat net sell investor asing sejak awal tahun menipis menjadi Rp44,7 triliun.

Sementara itu secara sektoral, Erik mengatakan sejumlah sektor akan mengalami peningkatan seperti konsumer khususnya untuk mobil dan motor yang saat ini tampak mulai menunjukkan kenaikan penjualan.

Sektor lainnya yang akan prospektif tahun depan yaitu sektor properti mengingat suku bunga masih akan cukup rendah. Menurut Erik, properti komersial seperti mal dan perkantoran memang relatif sepi, namun untuk properti residensial masih tetap menarik.

“Kunci dari properti itu infrastruktur yang kuat dan suku bunganya rendah. Kalau suku bunga bisa dipertahankan cukup rendah, di mana kalau misalnya kita hubungkan dengan US market, bank sentral The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah hingga 2023 dengan asumsi adjusted inflation itu stabil, ya berarti kita ada patokan at least 1-2 tahun interest rate-nya harusnya berada di level yang rendah,” katanya. (SKO)