JK Soal Jokowi Gabung ke Partai Golkar: Boleh, Tetapi...
- Langkah Presiden Jokowi setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) masih ditunggu, termasuk rumor tentang kemungkinan bergabungnya dengan Partai Golkar. Mengenai hal ini, politikus senior Golkar, Jusuf Kalla (JK), memiliki sudut pandangnya sendiri.
Nasional
JAKARTA – Langkah Presiden Jokowi setelah pemilihan presiden (Pilpres) masih ditunggu. Termasuk rumor tentang kemungkinan bergabungnya dengan Partai Golkar. Mengenai hal ini, politikus senior Golkar, Jusuf Kalla (JK), memiliki sudut pandangnya sendiri.
“Ya semua orang bisa bergabung ke Golkar tapi dengan syarat-syarat, bergabung saja boleh apa yang tidak boleh,” kata JK di Hotel Sultan, Senayan, pada Jumat, 1 Maret 2024.
Namun, sosok yang pernah menjabat sebagai Wapres ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia itu mengingatkan tentang aturan yang harus diikuti oleh seorang kader Golkar yang berambisi menjadi pengurus partai. Dia menekankan seseorang harus menjalani masa keanggotaan sebagai kader selama lima tahun terlebih dahulu.
- Kilas Balik Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949
- MK: Ambang Batas Parlemen 4 Persen Harus Dihapus Sebelum Pemilu 2029
- Adu Laba Bank BUMN Tahun 2023, Siapa Juaranya?
“Semua orang bisa, kamu pun juga bisa boleh. Tetapi kalau untuk jadi pengurus ada aturannya. Kalau untuk jadi ketua atau jadi apa minimum 5 tahun harus punya pengurus (menjadi kader),” tandas dia.
Sebelumnya, hubungan antara Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menjadi renggang selama pemilu 2024. Keduanya berpisah jalan karena Jokowi tidak memberikan dukungan terhadap pasangan calon (paslon) 03, yaitu Ganjar-Mahfud, yang diusung PDIP.
Jokowi cenderung memberikan dukungan kepada paslon 02, yakni Prabowo-Gibran. Terlebih lagi, Gibran adalah anak kandung Jokowi. Dengan adanya ketegangan antara Megawati dan Jokowi, dipercayai Partai Golkar akan menjadi partai tempat Jokowi berlabuh ke depannya.
Isu mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan Golkar telah dijawab Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Ketika ditanya apakah ada pembicaraan mengenai hal tersebut, Airlangga hanya menyatakan Jokowi adalah milik semua partai.
- Dividen BRI Tembus Rp48,1 Triliun, 80 Persen dari Laba 2023
- Penumpang Meningkat, Kereta Cepat Whoosh Tambah Jumlah Perjalanan
- Bengkaknya Klaim Asuransi di Tengah Impitan Inflasi Medis dan Rumah Sakit ‘Nakal’
“Pak Jokowi, kan, tokoh nasional, milik semua partai,” ungkapnya, pada Selasa, 27 Februari 2024.
Ketika Airlangga Kembali ditanya apakah Jokowi hingga saat ini masih menjadi kader PDIP, dia sekali lagi menjawab Jokowi adalah milik semua partai.