Joe Biden Menang, IHSG Diramal Tembus 5.500
Resistensi IHSG di level 5.381 sampai 5.500 dan support di level 5.246 sampai 5.161
Industri
JAKARTA – Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat telah membawa euforia bagi pasar saham dunia, termasuk Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun diprediksi bakal menanjak pada awal pekan kedua (9-13) November 2020.
Namun Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyebut, penguatan ini akan terjadi sesaat. IHSG, kata dia, masih rawan mengalami aksi ambil untung (profit taking) akibat kenaikan yang cukup tinggi pada pekan lalu dan sengketa politik di AS yang terus berlanjut.
“Resistensi IHSG di level 5.381 sampai 5.500 dan support di level 5.246 sampai 5.161,” terang Hans dalam riset mingguan yang diterima TrenAsia.com, Minggu, 8 November 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Secara terpisah, Head of Reserach Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengungkapkan, IHSG pekan ini tengah berada dalam pola pennant dan menguji resistensi di level tertinggi. Pola ini melanjutkan gelombang rebound yang terjadi pada Agustus lalu di level sekitar 5.382.
Pergerakan optimis ini, sambung Lanjar, terkonfirmasi dengan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang memiliki histogram positif. Pun demikian dengan indikator Avarage Directional Index (ADX) yang memberikan sinyal bullish dengan pola indikasi reversal dari akselerasi ADX line.
“Namun dari segi momentum pergerekan IHSG cenderung mulai memasuki area overbought. Sehingga potensi penguatan IHSG masih terbuka namun akan cenderung bergerak terbatas di awal pekan dengan rentang pergerakan 5.275-5.382,” pungkas dia.
Sepanjang pekan lalu, 2-6 November 2020, IHSG ditutup melejit 4,04% ke level 5.335,53. Penguatan didorong oleh Indeks LQ45 yang melesat 5,62% dalam sepekan.
Delapan dari 10 sektor dalam sepekan berakhir di zona hijau dengan dimotori aneka industri yang naik 5,88%. Namun, penguatan IHSG diganjal dua sektor yang memerah yakni agrobisnis turun 0,08% dan properti terpeleset 0,05%.
Sepanjang pekan, investor asing akhirnya mencatatkan aksi beli bersih alias net buy senilai Rp771 miliar. Sehingga, total net sell investor asing sejak awal tahun menipis menjadi Rp46,52 triliun. (SKO)