Ilustrasi: Tambang nikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) / Pertambangan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) / Dok. Antam
Industri

Joe Biden Menang, Saham-saham Tambang Makin Terbang Diburu Asing

  • Saham-saham emiten tambang yang ada di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) diterpa angin segar kemenangan Joe Biden-Kemala Haris sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat (AS).

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Saham-saham emiten tambang yang ada di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) diterpa angin segar kemenangan Joe Biden-Kemala Haris sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat (AS).

Sejumlah saham pertambangan berterbangan diburu investor asing seiring kemenangan Joe Biden. Misal saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) naik 20,51%, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik 10,22%, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 6,56%.

Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan kenaikan saham-saham tambang itu terjadi akibat sentimen Joe Biden yang membawa angin positif bagi perusahaan tambang terutama nikel. Sebab, presiden AS terpilih ini menyosong strategi clean energy untuk kesehatan yang lebih baik.

“Dalam hal ini pemakaian nikel untuk baterai akan memingkat,” kata dia dalam riset yang diterima TrenAsia.com, Senin, 9 November 2020.

Pada perdagangan Senin, 9 November 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat. Penguatan IHSG mencapai 20,48 poin atau 0,38% ke posisi 5.356,01. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak naik 5,61 poin atau 0,67% menjadi 840,51.

Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp190,8 miliar. Sehingga, total net sell investor asing sejak awal tahun menipis menjadi Rp46,33 triliun.

Dengan pencapaian ini, penurunan IHSG sejak awal tahun menipis menjadi 14,98% year-to-date (ytd). Posisi itu terbilang masih buruk lantaran berada pada urutan 26 di antara 36 bursa utama dunia.

Pada perdagangan Selasa, 10 November 2020, Lanjar memprediksi IHSG berpotensi tekoreksi secara teknikal. IHSG diperkirakan bergerak pada rentang 5.279-5.382.

Sementara itu, investor asing melakukan aksi beli bersih pada sejumlah saham tambang dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Antam (Persero) Tbk (ANTM), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi top net buy value.

Top Trading Value
  1. ANTM: Rp1,01 triliun
  2. BBRI: Rp941 miliar
  3. TLKM: Rp609 miliar
  4. BBCA: Rp570 miliar
  5. BBNI: Rp449 miliar
  6. BMRI: Rp396 miliar
  7. ASII: Rp324 miliar
  8. TOWR: Rp293 miliar
  9. BOGA: Rp275 miliar
  10. MDKA: Rp222 miliar
Top Gainers
  1. TMPO: 28,3%
  2. INCI: 24,8%
  3. ARII: 23,3%
  4. LMSH: 22,4%
  5. DKFT: 20,5%
  6. BMSR: 13,3%
  7. ARTA: 13,1%
  8. SMDM: 12,6%
  9. LRNA: 11,6%
  10. PCAR: 10,3%
Top Losers
  1. PLAN: -9,8%
  2. SWAT: -7%
  3. NZIA: -7%
  4. HITS: -6,8%
  5. PNBS: -6,8%
  6. SDRA: -6,7%
  7. TIFA: -6,7%
  8. BBHI: -6,7%
  9. AMIN: -6,7%
  10. POLU: -6,7%