<p>Pidato Presiden Joe Biden / Sumber: Youtube Yahoo Finance</p>
Dunia

Joe Biden Umumkan Jaringan Kerjasama 13 Negara Asia

  • Presiden AS, Joe Biden mengumumkan rencana keterlibatan AS dalam mendukung ekonomi di Asia dengan membentuk jaringan perdagangan.
Dunia
Fadel Surur

Fadel Surur

Author

TOKOYO – Presiden AS, Joe Biden mengumumkan rencana keterlibatan AS dalam mendukung ekonomi di Asia dengan membentuk jaringan perdagangan.

Dalam kunjungannya ke Tokyo, Jepang, Biden secara resmi mengumumkan pembukaan Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) pada hari Senin, 23 Mei 2022. 

Pihak AS menyerahkan penegakkan perjanjian dan keputusan mengenai keterlibatan China kepada 13 negara pendiri. 

Seperti dikutip dari Reuters, negara-negara yang termasuk pendiri adalah Indonesia, India, Filipina, Australia, Brunei, Jepang, Selandia Baru, Singapura, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan AS.

Pihak Gedung Putih menyatakan bahwa kesepakatan itu tidak menawarkan keringanan tarif bagi negara-negara tersebut. Namun, ini merupakan langkah untuk menyelesaikan masalah mulai dari perubahan iklim hingga ketahanan rantai pasokan dan perdagangan digital. 

“Masa depan ekonomi abad 21 sebagian besar akan tercatat di Indo-Pasifik – di wilayah kita,” ujar Biden dalam acara peluncuran.

Negara-negara pendiri itu nantinya akan bernegosiasi mengenai standar yang dipatuhi, penegakannya, keterlibatan legislatif domestik dalam ratifikasi, dan pertimbangan calon anggota ke depannya.  

Sekretaris Perdagangan AS, Gina Raimondo mengatakan bahwa IPEF hadir sebagai alternatif bagi negara-negara di Asia dari pendekatan yang dikuasai China selama ini.

Sebelumnya, AS telah kehilangan pilar ekonomi dalam keterlibatan Indo-Pasifik sejak mantan presiden Donald Trump, keluar dari perjanjian perdagangan trans-Pasifik multinasional. Akibatnya adalah memberikan ruang bagi China untuk mengambil alih dan memperluas pengaruhnya.

Pembentukan IPEF juga merupakan upaya menyelamatkan beberapa manfaat dari partisipasi dalam perjanjian perdagangan yang lebih luas. 

Sementara itu, Taiwan negara yang diklaim China menjadi bagiannya, telah menyatakan keinginannya untuk bergabung.

Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, menyatakan bahwa meskipun Taiwan tidak ikut peluncuran IPEF, AS akan tetap terbuka untuk menjalin hubungan ekonomi.

Pakar perdagangan dan ekonomi di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington menyatakan bahwa tidak adanya komitmen untuk memasuki negosiasi telah berhasil menarik lebih banyak negara yang ingin bergabung. 

“Namun, negara-negara itu hanya berkomitmen untuk berdiskusi di awal, dan apakah antusiasme untuk kerangka kerja ini akan berlanjut masih menjadi pertanyaan," tulis mereka.

Sementara itu, sampai saat ini China belum menunjukkan ketertarikannya untuk bergabung dengan IPEF. Salah seorang sumber menyatakan bahwa kesepakatan semacam itu tidak menyenangkan bagi China. 

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menyatakan bahwa mereka menyambut baik inisiatif untuk memperkuat kerja sama regional. Namun mereka menentang adanya perpecahan dan konfrontasi. 

"Asia-Pasifik seharusnya menjadi tempat yang baik untuk pembangunan damai, bukan arena gladiator geopolitik," katanya dalam sebuah pernyataan.