Ilustrasi infrastruktur jalan tol Trans Sumatra / Dok. PUPR
Nasional

Jokowi Bangun Tol 1.530 Kilometer, Yuk! Bandingkan dengan 6 Presiden Sebelumnya

  • Secara total sejak 1978-2020, jalan tol yang beroperasi sudah mencapai 2.303,8 Km di seluruh Indonesia. Targetnya hingga 2024, total jalan tol yang beroperasi di Indonesia mencapai 4.817 Km.

Nasional
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.530,86 kilometer sejak 2014-2020. Pembangunan jalan tol Jokowi sudah dua kali lipat dari gabungan periode enam presiden sebelumnya.

Jika dirinci, Presiden Soeharto yang berkuasa selama 34 tahun berhasil mengoperasikan 490 Km jalan tol. Disusul Presiden B.J. Habibie dalam pemerintahan setahun lebih, mengoperasikan tol sepanjang 12,75 Km.

Presiden Abdurrahman Wahid alias Gusdur yang menjabat kurang dari 2 tahun, menjadi era operasional tol terpendek, yakni hanya 5,5 Km. Kemudian, Presiden Megawati Soekarnoputri yang menjabat sekitar 3 tahun, mengoperasikan tol 34 Km.

Selanjutnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun berhasil mengoperasikan jalan tol sepanjang 230,69 Km. Terakhir, era Jokowi hingga Oktober 2020 telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 1.530,86 kilometer. Operasional jalan tol yang dicapai dalam waktu 6 tahun tersebut nyaris dua kali lipat dari sebelumnya.

Secara total sejak 1978-2020, jalan tol yang beroperasi sudah mencapai 2.303,8 Km di seluruh Indonesia. Targetnya hingga 2024, total jalan tol yang beroperasi di Indonesia mencapai 4.817 Km. Dengan catatan, Presiden Soekarno sebagai pemimpin pertama tidak membangun jalan tol.

Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 yang menghubungkan Indrapuri-Blang Bintang dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Aceh pada Selasa, 25 Agustus 2020. / Setneg.go.id
Proyek Strategis Nasional

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan sembilan jalan tol masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Hingga saat ini, tercatat ada 64 ruas jalan tol yang masuk kategori PSN. Sebanyak 14 ruas telah beroperasi penuh, 10 ruas beroperasi sebagian, 26 ruas masih dalam tahap konstruksi dan pengadaan lahan, serta 14 ruas masih dalam perencanaan.

“Ke depan kita ada usulan PSN baru yang sedang dalam proses, sementara ini sembilan ruas,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam jumpa pers daring progres pembangunan proyek strategis nasional bidang konektivitas, Selasa, 20 Oktober 2020.

Hedy menjelaskan dari sembilan usulan PSN baru di sektor jalan tol itu, empat ruas di antaranya ditambahkan ke lingkup PSN sebelumnya, dan lima ruas merupakan ruas baru.

Secara rinci empat ruas penambahan lingkup PSN sebelumnya yakni Tol Ngawi-Kertosono-Kediri, Bogor Ring Road, Depok-Antasari, dan Solo-Yogya-NYIA Kulonprogo. Sedangkan lima ruas baru yakni Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Akses Pelabuhan Patimban, Semarang Harbour Toll Road, Maros-Sungguminasa-Takalar, dan Samarinda-Bontang.

“Sesuai dinamika yang ada, usulan ini ada kemungkinan bertambah,” ujarnya.

Lebih lanjut Hedy menjelaskan ada pula empat PSN sektor jalan non-tol yang terus dikebut pembangunannya, yaitu Jalan Lingkar Morotai, Jalan Penghubung Palu-Parigi, Jalan Penghubung Gorontalo-Manado dan Jalan Trans Maluku.

“Ini (PSN non-tol) saat ini semuanya belum tuntas,” ujarnya.

Secara rinci progres Jalan Lingkar Morotai mencapai 71,55%, Jalan Penghubung Palu-Parigi 91,61%, Jalan Penghubung Gorontalo-Manado 58,16%, dan Jalan Trans Maluku 72,33%.

Dalam catatan Kementerian PUPR hingga akhir 2019 telah beroperasi 2.093 km jalan tol di Indonesia. Ada pun sepanjang 2020, realisasi jalan tol yang telah beroperasi mencapai 210,3 km atau 62% dari target sepanjang 341 km. (SKO)