Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021.
Industri

Jokowi Dorong Bank Syariah Indonesia Contoh Grameen Bank, Kepincut Raih Nobel?

  • Presiden Joko Widodo berambisi membawa Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bank Islam terdepan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Indonesia.
Industri
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berambisi membawa Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai bank Islam terdepan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Indonesia.

Sebagai negara Islam dengan populasi terbesar dunia, Jokowi optimistis BSI di masa depan bisa meraih prestasi seperti Grameen Bank milik Muhammad Yunus asal Bangladesh.

"Grameen Bank itu totalnya 6,5 juta (nasabahnya) dia mendapatkan Nobel. Ini kita sudah 9,8 (nasabah) tapi nggak dapat Nobel," katanya dalam Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 seperti dilihat di Youtube Setpres, Senin, 13 Desember 2021.

Sebagai gambaran, Grameen Bank adalah sebuah organisasi kredit mikro yang dimulai di Bangladesh yang memberikan pinjaman kecil dan kepada orang yang kurang mampu tanpa membutuhkan agunan. Sistem ini berdasarkan ide bahwa orang miskin memiliki kemampuan yang kurang digunakan.

Kepala Negara menjelaskan bahwa model yang sama kini telah diterapkan pemerintah melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang diluncurkan PT Permodalan Nasional Madani (Persero). Mekaar PNM kini sudah mencapai 9,8 juta nasabah sejak dimulai tahun 2016.

Mekaar PNM merupakan layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro (UMKM), baik yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha. 

Jokowi berharap nasabah Mekaar PNM terus berkembang hingga menjadi 20 juta pada 2024. Adapun, total UMKM di Indonesia saat ini telah mencapai 64 juta.

Dorong BSI

Jokowi mendorong agar BSI, yang diluncurkan pada 1 Februari 2021, mampu menjadi bank terdepan yang menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM dan masyarakat bawah di samping bank milik pemerintah lainnya.

"Insyaallah, nanti dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) (usaha) yang gede-gede, yang dari kecil, tengah menjadi gede, bisa dilayani oleh BSI karena sekarang sudah masuk ke bank 8 besar dan kekuatan kapital yang lebih kuat," katanya.

Jokowi mengatakan ke depannya BSI akan menjadi bank yang fokus pada industri halal yang dicanangkan pemerintah. Tidak hanya itu, BSI juga akan memimpin usaha yang berkaitan dengan pariwisata halal dan produk halal.

"Kalau kita lihat pangsanya sangat besar sekali ini bisa dilayani oleh sebuah bank yang juga gede," pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta.

Dengan pangsa pasar yang besar, Jokowi percaya bahwa Indonesia bisa menjadi pusat ekonomi syariah di masa depan.

Saat ini, posisi ekonomi syariah Indonesia berada pada peringkat keempat dunia, naik dari peringkat ke-9 pada tahun 2014.

"Perkiraan saya, insyaallah 3-4 tahun ini kita akan masuk ke peringkat dua atau satu, kalau pertumbuhannya seperti yang kita alami sekarang," ungkap Jokowi.