Presiden Jokowi (Reuters/Ezra Acayan)
Nasional

Jokowi Gelar Open House di Jakarta, Jadi Momen Bertemu Megawati?

  • Presiden Jokowi dijadwalkan akan menggelar open house di Istana Kepresidenan Jakarta setelah salat Idulfitri pada hari pertama Lebaran. Para menteri, tokoh-tokoh politik, hingga masyarakat akan hadir dalam open house itu.
Nasional
Distika Safara Setianda

Distika Safara Setianda

Author

JAKARTA - Presiden Jokowi dijadwalkan akan menggelar open house di Istana Kepresidenan Jakarta setelah salat Idulfitri pada hari pertama Lebaran. Para menteri, tokoh-tokoh politik, hingga masyarakat akan hadir dalam open house itu.

Ini menjadi open house terakhir yang digelar Jokowi di era pemerintahannya. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut akan banyak tokoh yang datang dalam open house nanti.

“Saya yakin akan banyak, ya. Karena Presiden ini, kan, tidak suka konflik, suka merangkul. Jadi menyerahkan kepada tokoh-tokoh atau seluruh masyarakat baik yang setuju dan tidak setuju dengan Bapak Presiden ayo kita sama-sama datang ke hari raya,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 8 April 2024.

“Ini adalah hari Idulfitri yang penuh maaf memaafkan untuk kita kembali kepada fitrahnya.”

Tokoh yang dinantikan kehadirannya pada open house nanti adalah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Sebab, hal ini karena hubungan antara Jokowi dan Megawati sempat tegang sejak putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, memutuskan maju sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2024. Menariknya, Gibran sendiri adalah kader PDIP.

“Ah, itu wallahualam. Karena saya tadi tidak menanyakan itu juga,” ungkapnya.

Namun, Bahlil menganggap akan menjadi sangat baik apabila Jokowi dan Megawati dapat bertemu di momen Lebaran.

“Ya, mereka, kan, sesama tokoh bangsa. Ini, kan, bapak ibu tokoh-tokoh bangsa, kan, kantornya juga di sini. Kalau bisa ketemu, ya, bagus. Kita, kan, senang sebagai rakyat lihat tokoh-tokoh bangsa itu akur, adem,” paparnya.

Terkait apakah Megawati diundang, menurut Bahlil, dalam suasana Hari Raya seperti ini, untuk silaturahmi tidak perlu ada pihak yang diundang dan pihak yang mengundang.

“Harusnya tidak perlu saling undang mengundanglah. Siapa saja, kok, datang. Ini bukan acara rapat terbatas yang harus dibatasi. Ini tergantung hati saja. Kalau kita saling memaafkan, ayo datang saja,” tuturnya.

Bahlil kurang setuju, di mana ia merasa bahwa open house yang akan datang merupakan kesempatan untuk rekonsiliasi politik. Baginya, Lebaran seharusnya menjadi hari yang penuh berkah dan saling memaafkan.

“Allah saja memaafkan umatnya maka umatnya tidak boleh memaafkan sesama umat manusia. Saya yakin Bapak Presiden Jokowi orangnya humble dan kalau sudah ada perselisihan, ada mungkin yang masih harus dibuat batin, suasana kebatinan semua enak saya rasa enggak ada problem,” pungkasnya.