Jokowi Girang, Saat Pandemi Kinerja Bank Syariah Lampaui Bank Konvensional
JAKARTA – Resmi beroperasi hari ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk sejatinya sudah memperlihatkan taringnya sejak tahun lalu. Jelang merger, bank syariah tahun lalu mencatat kinerja ciamik dibandingkan dengan bank konvensional, bahkan di tengah pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertumbuhan positif tersebut memberikan tanda serta harapan bagi perekonomian syariah di Indonesia bakal lebih […]
Industri
JAKARTA – Resmi beroperasi hari ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk sejatinya sudah memperlihatkan taringnya sejak tahun lalu. Jelang merger, bank syariah tahun lalu mencatat kinerja ciamik dibandingkan dengan bank konvensional, bahkan di tengah pandemi COVID-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pertumbuhan positif tersebut memberikan tanda serta harapan bagi perekonomian syariah di Indonesia bakal lebih bertaji sejak berdirinya bank syariah terbesar di Indonesia.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Alhamdulillah, di tengah pandemi saya senang mendapat laporan bahwa kinerja perbankan syariah Indonesia tetap mencatat pertumbuhan yang stabil. Dalam banyak hal lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional,” kata Jokowi dalam konferensi pers virtual, Senin, 1 Januari 2021.
Dari segi aset, perbankan syariah naik 9,7% secara year on year (yoy), sementara bank konvensional naik 7,7%. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK) naik 11,56% yoy, sedikit di atas bank konvensional yang tumbuh 11,49%.
Dari sisi pembiayaan, bank syariah tumbuh 9,42% yoy, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55%.
“Dengan data itu, saya meyakini ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh sangat cepat dan berkontribusi besar pada kesejahteraan umat dan masyarakat. Ini bukti Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin,” sambung Jokowi.
Tak bisa dipungkiri, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, potensi ekonomi syariah Indonesia memang luar biasa. Jokowi mengumpamakan potensi ekonomi syariah ini sebagai raksasa yang sedang tertidur dan tengah berupaya ‘dibangunkan’ oleh pemerintah.
Melansir data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, sektor syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang baik dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2018, ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat ke-10 dunia.
Pada 2019, naik signifikan menjadi peringkat 5 dan pada 2020, kembali naik tipis dan bertengger di posisi empat di dunia. Kenaikan peringkat tersebut, lanjut Jokowi patut disyukuri sekaligus pengingat agar Indonesia terus menjadi sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah baik di tingkat regional maupun global.